Prakiraan Cuaca
Curah Hujan Tinggi Berpotensi Terjadi Awal Ramadhan, NTT Waspada Hujan Lebat 28 Februari-3 Maret
BMKG mengungkapkan memasuki awal Ramadhan, curah hujan tinggi berpotensi terjadi dan waspada wilayah-wilayah rentan terdampak cuaca ekstrem.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- BMKG mengungkapkan adanya sirkulasi siklonik dan labilitas lokal yang kuat berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, membuat potensi hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan lebih persisten.
Dilansir dari laman resminya, BMKG menyebut memasuki awal Ramadhan, curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi dan perlu diwaspadai, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terdampak cuaca ekstrem.
Masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi cuaca terbaru dari BMKG dan mengambil langkah antisipasi guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, atau angin kencang.
Fenomena atmosfer di Indonesia terus menunjukkan dinamika yang kompleks dan berpotensi mempengaruhi pola cuaca dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: BMKG Mencatat Kejadian Hujan Intensitas Sangat Lebat Sepekan Terakhir Terjadi di Manggarai NTT
Gelombang ekuator Rossby, Low Frequency, dan gelombang Kelvin diprediksi aktif di sebagian besar Sumatra, Jawa, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, serta KepulauanPapua.
Aktivitas gelombang ini dapat memicu peningkatan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas bervariasi di wilayah-wilayah tersebut.
Tak hanya itu, analisis terbaru juga menunjukkan terbentuknya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia, tepatnya di barat Aceh, serta di selatan Papua.
Keberadaan sirkulasi siklonik ini menyebabkan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di berbagai perairan, termasuk Laut Natuna, Laut Banda, perairan selatan Sulawesi, Laut Arafuru, dan Maluku.
Selain itu, daerah pertemuan angin juga terdeteksi membentang di Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, hingga Papua bagian selatan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Bumi 5.2 Magnitudo Guncang di Elar Selatan Manggarai Timur NTT
Kondisi ini berpotensi memicu peningkatan curah hujan di wilayah-wilayah tersebut dan dapat berdampak pada aktivitas maritim serta masyarakat pesisir.
Di sisi lain, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif di Kepulauan Papua turut memperkuat dinamika atmosfer di kawasan timur Indonesia.
MJO berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas konveksi yang dapat memperbesar potensi hujan deras di sejumlah wilayah.
Sementara itu, analisis labilitas lokal mengindikasikan potensi signifikan untuk perkembangan awan konvektif di berbagai daerah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, serta hampir seluruh wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Labilitas atmosfer ini berperan dalam mendukung proses pembentukan awan hujan, terutama pada siang hingga
sore atau malam hari.
Dengan meningkatnya aktivitas atmosfer ini, masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan.
Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang.
Periode 28 Februari - 2 Maret 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Hujan Sedang - Lebat : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Hujan Lebat - Sangat Lebat : Aceh, Sumatera Utara, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Angin Kencang : Maluku
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir. Masyarakat juga siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
BMKG Mencatat Kejadian Hujan Intensitas Sangat Lebat Sepekan Terakhir Terjadi di Manggarai NTT |
![]() |
---|
Korban TPPO asal NTT Merasa Tertekan saat Kerja di PT Tamara Gempita Utama, Polisi: Non Prosedural |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Gempa Bumi 5.2 Magnitudo Guncang di Elar Selatan Manggarai Timur NTT |
![]() |
---|
Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi di Berbagai Wilayah Indonesia, Ini Penjelasan BMKG |
![]() |
---|
BMKG Ingatkan Perahu Nelayan & Kapal Tongkang Waspada Tinggi Gelombang 2,5 Meter di Perairan NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.