Panduan Perayaan Ekaristi Hari Minggu
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 2 Maret 2025 Hari Biasa Pekan VIII
Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 2 Maret 2025.Teks panduan tata perayaan ekaristi hari Minggu lengkap renungan harian katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa kepada Bapa di surga, penguasa hidup dan mati. Ia telah menumbuhkan hidup penuh harapan. Maka marilah kita mohon.
P : Bagi para pemimpin Gereja. Kita memohon agar Allah menurunkan hikmat ilahi kepada mereka agar seluruh ajaran dan teladan hidup ereka dijiwai oleh iman akan Kristus. Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Kita berdoa agar Tuhan menolong mereka untuk selalu memperbaiki diri terus menerus sehingga dapat meningkatkan karya pelayanan mereka bagi seluruh warga masyarakat. Marilah kita mohon…
P : Bagi para orangtua. Kita memohonkan kepada Tuhan agar melimpahkan hikmat kebijaksanaan kepada mereka supaya dapat mendidik anakanaknya untu mewujudkan iman di dalam sikap, tutur kata dan perilaku. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Kita memohon bantuan rahmat Allah supaya iman kita kepada-Nya membuahkan kasih dan kebaikan bagi sesama. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa di surga, kami percaya bahwa Engkau memperhatikan kami umat-Mu, sebagaimana telah Engkau laksanakan dalam diri Yesus, Putra-Mu. Dengarkanlah doa-doa kami yang kami sampaikan dalam nama Putra-Mu. Demi Kristus Tuhan kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita, umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia selalu membimbing kita dalam segala tingkah dan perbuatan kita. Maka marilah kita memuji Dia: Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Allah yang maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal-ikhwal hidup
kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau menciptakan kami dan menganugerahi
kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami. Bahkan Putra-Mu yang tunggal Engkau serahkan untuk kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Dan seperti belum cukuplah kebaikan-Mu kepada kami, Engkau masih mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Setiap hari kami Engkau limpahi dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas sehari-hari, yakni berbakti kepada-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, sungguh baiklah Engkau.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah
sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu syukur yang sesuai.
21. MENDOAKAN MAZMUR 1
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan
dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, kita sudah merenungkan Sabda Tuhan yang meminta kita untuk selalu melihat diri kita sebelum menilai sesama kita. Jika setiap kita melakukan hal seperti ini, maka lingkungan dan dunia kita akan makin baik. Maka marilah kita pertama-tama memperbaiki diri kita sendiri sebelum membantu sesama kita untuk memperbaiki diri mereka juga.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, oleh kedekatan kami kepada-Mu, kami tidak merasa cemas dan takut menghadapi segala tantangan dalam kehidupan kami. Semoga kami saling menolong agar kami semua dapat menghasilkan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik di tengah masyarakat kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.