SMAN 1 Nita Maumere

Keren! SMA Negeri 1 Nita Gelar Dua Model Ujian KTI Bagi Siswa Kelas XII

Lalu yang kedua, ujian produk, para siswa mempresentasikan hasil karya tangan mereka yang dikemas dalam bentuk

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
UJIAN KTI - Sebanyak 272 Siswa SMA Negeri 1 Nita mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang mulai digelar pada Kamis 6 Maret 2025 hingga Sabtu 8 Maret 2025. Model ujian kali ini didesain dalam dua bentuk yakni Ujian secara formal dimana para siswa memprentasikan karya tulis mereka di hadapan penguji. 

Korwas Dikmen Sikka, Mikhael Maran secara umum menilai prosesi Ujian KTI sekolah menengah atas di Sikka sudah makin baik.

Ia menandaskan Ujian ini begitu penting bagi siswa terutama membantu siswa meningkatkan kemampuan literasi.

Meski demikian, ia juga menitipkan beberapa hal yang perlu dibenahi oleh sekolah-sekolah yang menggelar ujian KTI.

Salah satunya adalah penerapan pembuatan karya tulis yang hendaknya sudah dimulai semenjak siswa masih berada di bangku kelas X.

Kata dia, dengan penerapan secara dini, para siswa dapat belajar untuk makin mengasah kemampuan mereka sehingga ketika duduk di bangku kelas XII tidak harus memulai dari awal.

Ia mencontohkan para siswa yang mengikuti ujian produk dengan hasil karya patung bunda maria.

Menurut dia, jika pelajaran membuat patung telah diajarkan saat siswa masih dibangku kelas X, maka akan menjadi mudah bagi siswa untuk belajar bagaimana memoles patung menjadi karya yang bernilai seiring naik ke kelas XI dan XII.

"Misalnya di kelas X dia buat patung kan, lalu saat naik kelas ia hanya perlu memoles lagi patung itu sehingga lebih bagus," tuturnya.

Kepsek Ucap Terimakasih 

Kepala Sekolah SMAN 1 Nita, Petrus Rony mengucapkan terimakasih untuk para penguji secara khusus kepada Korwas Dikmen Sikka dan Dosen Unipa dari Fakultas Pertanian dan Peternakan.

"Terimakasih juga kepada para guru yang telah setia dan sabar membimbing para siswa," terangnya.

Ia menjelaskan, ujian KTI merupakan tahapan yang sangat penting sebagai syarat kelulusan. 

Lebih dari pada itu, sebagai kesempatan bagi siswa dalam mengasah kemampuan literasi.

Menurut Rony, pihak sekolah selalu berusaha menghasilkan model ujian yang baru dalam hal mewadahi kemampuan para siswa yang unik dan berbeda-beda.

Ia berharap, para siswa dapat memaknai ujian ini sebagai kesempatan meningkatkan kemampuan mereka di bidang literasi.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved