Berita Sikka

Puluhan Kambing di Kojagete Terserang Scabies, Dinas Pertanian Sikka Imbau Peternak Waspada

Puluhan ternak kambing milik warga di Desa Kojagete, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, terserang penyakit kulit atau scabies.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-DINAS PERTANIAN SIKKA
PENCEGAHAN- Kepala Dinas Pertanian Sikka Jemy Sadipun bersama petugas kesehatan hewan melakukan penyuntikan obat pada ternak kambing di Kampung Lo’ang, Dusun Nele, Desa Kojagete, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka. Penyuntikan untuk mencegah penyakit kulit atau scabies pada kambing. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Dinas Pertanian Kabupaten Sikka melaporkan puluhan ekor kambing milik warga Kampung Lo’ang, Dusun Nele, Desa Kojagete, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, terserang penyakit kulit atau scabies.

Hal ini dilaporkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Jemy Sadipun di ruang kerjanya, Rabu (12 / 3 / 2025). Ia menyebutkan 164 ekor kambing  mendapatkan pengobatan dari petugas kesehatan hewan dan 90 ekor dilaporkan mati. 

''Hingga saat ini, masih terdapat sekitar 40 ekor kambing yang belum mendapatkan pengobatan karena keterbatasan stok obat yang tersedia," kata Jemy.

Kata Jemy, untuk menekan penyebaran penyakit kulit pada ternak, Dinas Pertanian Kabuaten Sikka bergerak cepat melakukan penyuntikan obat dan pencegahan bagi ternak yang terinfeksi maupun yang masih sehat.

 

Baca juga: Dosen Prodi Peternakan Universitas Nusa Nipa Beberkan Cara Mencegah ASF dengan Biosecurity

 

 

Lanjutnya, Dinas Pertanian Kabupaten Sikka terus memantau perkembangan penyakit ini serta berkoordinasi dengan para peternak setempat. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada dan melaporkan jika ada gejala scabies pada ternak mereka.

"Kami akan memastikan seluruh ternak yang tersisa juga mendapatkan pengobatan. Kami juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan segera melaporkan jika ada gejala scabies pada ternak mereka," ujar Jemy.

Ia juga mengingatkan peternak untuk melakukan beberapa langkah pencegahan agar penyakit kulit ini tidak menyebar ke ternak lainnya.

Langkah tersebut di antaranya, isolasi ternak yang terpapar, menjaga kebersihan kandang, membakar dan mengubur ternak yang mati,  melaporkan ternak yang sakit kepada petugas dan mengikuti arahan teknis dari petugas kesehatan hewan.

 

Baca juga: Berburu "Ipung" di Bendungan Nebe Sikka NTT, Muncul Setahun Sekali

Scabies

Dilansir dari laman Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian Kementerian Pertanian menjelaskan scabies merupakan penyakit yang menyebabkan gatal sehingga menyebabkan depresi dan kelelahan.

Jenis penyakit kulit ini bersifat zoonolsis yaitu dapat menular pada manusia. Scabies ini disebabkan oleh tungau Sacroptes scabiei.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved