Renungan Katolik
Renungan Katolik Rabu 19 Maret 2025, Malaikat Tuhan Nampak kepadanya
Mari renungan katolik Rabu 19 Maret 2025.Tema renungan Katolik malaikat Tuhan nampak kepadanya.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?”
Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Malaikat Tuhan selalu ada di hadapan Tuhan dan yang siap melaksanakan semua perintahNya. Malaikat itu tak tampak tapi selalu ada untuk semua orang yang datang memohon pertolongannya.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pada hari ini, gereja sejagad secara khusus merayakan Hari Raya Santo Yusuf Suami Santa Perawan Maria sebagai momen istimewa untuk merenungkan peran Yusuf dalam rencana keselamatan Tuhan. Dengan tema "Malaikat Tuhan Nampak Kepadanya," kita diajak untuk memahami bagaimana Tuhan memilih Yusuf sebagai pelindung dan bapa bagi Yesus, serta bagaimana ia merespons panggilan-Nya dengan iman.
Dalam bacaan pertama dari 2 Samuel 7:4-5a, 12-14a, 16, kita melihat Allah menjanjikan kepada Raja Daud bahwa keturunannya akan mendirikan kerajaan yang kekal. Janji ini menegaskan pentingnya garis keturunan Daud dalam sejarah keselamatan. Yusuf, sebagai keturunan Daud, menjadi bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Dalam bacaan kedua dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma 4:13, 16-18, 24a, Paulus menjelaskan tentang iman Abraham dan keturunannya, menekankan bahwa janji Allah kepada Abraham dan keturunannya tidak bergantung pada hukum, melainkan pada iman.
Ini menunjukkan bahwa Yusuf, sebagai pewaris janji Allah, menerima panggilan untuk percaya dan bertindak sesuai dengan iman yang telah diwariskan. Sedangkan di dalam Injil Matius 1:16, 18-21, 24a, kita membaca tentang bagaimana Yusuf menerima kabar mengenai kehamilan Maria. Dalam keadaan yang penuh kebingungan dan ketidakpastian, Allah mengutus malaikat untuk meneguhkan Yusuf. Ketika malaikat berkata, "Jangan takut untuk mengambil Maria sebagai istrimu," Yusuf menunjukkan ketaatan dan iman yang luar biasa. Ia tidak hanya mendengar, tetapi juga melaksanakan perintah Tuhan, menerima Maria dan Yesus dengan penuh kasih.
Permenungan dan refleksi kita adalah bahwa pada saat kita merenungkan peran Yusuf, kita dapat bertanya: Bagaimana kita merespons ketika Tuhan memanggil kita untuk melakukan hal-hal yang sulit atau tidak terduga? Apakah kita siap untuk mendengarkan dan mengikuti petunjuk-Nya, meskipun itu mungkin membawa kita keluar dari zona nyaman kita? Yusuf mengajarkan kita bahwa iman sejati sering kali melibatkan tindakan. Ia adalah contoh teladan dalam menerima dan melaksanakan kehendak Tuhan dengan sepenuh hati. Dalam hidup kita, kita pun diundang untuk bersikap seperti Yusuf—mendengarkan suara Tuhan, meskipun tidak selalu jelas, dan bertindak dengan keberanian dan iman. Santo Yusuf mengajarkan tentang pentingnya disermen dalam setiap keputusan yang hendak kita ambil.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: mari kita berdoa agar kita diberi kekuatan untuk mengikuti teladan Santo Yusuf dalam hidup kita. Kedua, semoga kita selalu siap mendengarkan dan melaksanakan panggilan Tuhan, seberat apa pun itu. Ketiga, dalam setiap tantangan, mari kita ingat bahwa Tuhan selalu menyertai kita, seperti Ia menyertai Yusuf dan Maria. Semoga kita menjadi alat Tuhan di dunia ini dengan iman dan kasih. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Br-Pio-Hayon-SVD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.