Rapat Paripurna DPRD Ende Ricuh
BREAKING NEWS: Rapat Tertutup Anggota DPRD Ende dengan Bupati Ende Ricuh
Kericuhan tersebut terjadi setelah sidang paripurna pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) di DPRD Ende.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORE.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORE.COM, ENE - Pertemuan yang awalnya dijadwalkan untuk membahas hal penting antara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ende dengan Bupati Yosef Benediktus Badeoda dan Wakil Bupati Dominikus Minggu Mere, pada Senin, 24 Maret 2025, berakhir ricuh.
Kericuhan tersebut terjadi setelah sidang paripurna pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) di gedung DPRD Ende.
Saat kejadian Bupati dan Wakil Bupati Ende bersama beberapa anggota DPRD Kabupaten Ende yang baru saja menyelesaikan rapat paripurna menggelar rapat tertutup di salah satu ruangan di kantor DPRD Ende.
Baca juga: Bupati Ende Blusukan ke Pasar Mbongawani, Pedagang Ikan Keluhkan Fasilitas Pasar
Meskipun awalnya sidang paripurna berjalan lancar, dengan tidak adanya protes atau perdebatan dalam forum paripurna, situasi tiba-tiba berubah menjadi tegang saat semua pihak, termasuk bupati dan wakil bupati, memasuki ruang pertemuan yang telah disiapkan untuk pelakanaan rapat tertutup.
Teriakan dan bantahan keras langsung terdengar di ruang rapat tertutup terebut, menyebabkan kegaduhan di antara beberapa anggota DPRD.
Staf dari DPRD Ende dan Pemkab Ende segera berlarian menuju ruang pertemuan untuk meredakan situasi yang semakin memanas.
Salah satu anggota dewan bahkan terlihat cepat-cepat menutup pintu ruang pertemuan, berusaha menyembunyikan kericuhan yang terjadi di dalam.
Setelah sekitar 15 menit kericuhan berlangsung, staf Pemkab Ende yang merasa situasi semakin tak terkendali akhirnya memaksa masuk untuk mengamankan Bupati dan Wakil Bupati.
Kedua pemimpin tersebut kemudian meninggalkan gedung DPRD Ende, dikawal ketat oleh staf protokoler dan anggota Satpol PP.
Hingga saat ini, belum diketahui alasan terjadinya kericuhan tersebut.
Beberapa anggota DPRD yang dikonfirmasi media menolak memberikan penjelasan, hanya menyatakan kericuhan terjadi sebelum pertemuan dimulai.
Wakil Ketua DPRD Ende, Agustinus Wadhi yang dikonfirmasi TribunFlores.com, Senin, 24 Maret 2025 malam melalui telepon selulernya juga enggan memberikan penjelasan terkait kericuhan tersebut.
Ia malah membuat janji bersama TribunFlores.com untuk melakukan pertemuan di Kantor DPRD Kabupaten Ende, Selasa, 25 Maret 2025.
"Besok ketemu di kantor," ujarnya singkat. (Bet)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.