PLN UIP Nusra

PLN UIP Nusra Bertemu Uskup Agung Ende, Bahas Pengembangan Energi Terbarukan PLTP Mataloko

Audiensi ini dihadiri oleh Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-HUMAS PLN UIP Nusra
FOTO BERSAMA - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menggelar audiensi dengan Keuskupan Agung Ende pada Sabtu, 15 Maret 2025. Pertemuan ini membahas prospek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Batu bara dan BBM harus didatangkan dari luar Pulau Flores untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Oleh karena itu, sesuai dengan program pemerintah, pembangkit berbasis energi fosil akan digantikan oleh energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, seperti panas bumi.

"Cadangan sistem kelistrikan di Flores saat ini sangat terbatas, sehingga pengembangan PLTP Mataloko, Sokoria, dan Nage sangat dibutuhkan," ujar Yasir.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi, penyediaan tenaga listrik dari panas bumi bertujuan untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi. 

"PLTP dipilih karena memiliki suplai energi yang kontinu dan andal, rendah emisi karbon, serta bersumber dari energi domestik di Pulau Flores," jelasnya.

Sejalan dengan pengembangan PLTP, PLN UIP Nusra juga menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat (Comdev & CSR) di desa-desa terdampak guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. 

Yasir menegaskan bahwa setiap proyek infrastruktur kelistrikan yang dikerjakan PLN, termasuk PLTP Mataloko, selalu memperhatikan kesejahteraan masyarakat, keadilan sosial, serta prinsip ekologi integral yang mengutamakan keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi.

"Pengembangan PLTP ini mengacu pada prinsip ekologi integral dengan memperhatikan keutuhan ciptaan, dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi, sehingga dapat mewujudkan keadilan sosial dan lingkungan," tambah Yasir.

Menanggapi pemaparan tersebut, Keuskupan Agung Ende menyatakan bahwa pihaknya akan mengadakan rapat internal bersama Kuria dan komisi-komisi terkait guna membahas lebih lanjut poin-poin yang disampaikan dalam audiensi. Keuskupan menekankan bahwa dalam pengambilan keputusan, mereka memiliki mekanisme tersendiri.

Beberapa aspek yang menjadi perhatian Keuskupan Agung Ende dalam pengembangan PLTP Mataloko, Sokoria, dan Nage meliputi keberlanjutan sektor pertanian yang berkaitan dengan budaya lokal, ketersediaan air bagi masyarakat, serta keterbatasan lahan akibat kondisi geografis wilayah tersebut.

PLN UIP Nusra berharap bahwa pertemuan ini menjadi awal yang baik dalam mempererat silaturahmi dengan Keuskupan Agung Ende dan membuka peluang diskusi lanjutan di masa mendatang.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved