Kapal Tenggelam di TTU

Cerita Korban Selamat Perahu Tenggelam Bersama Mantan Bupati TTU di Perairan Oebubun NTT

Perahu milik mantan Bupati TTU Raymundus Sau Fernandus tenggelam. Ada 5 korban jiwa dilaporkan tewas. Kini korban selamat ada 3 orang.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON 
CERITA - Kasmir Koa korban selamat dalam insiden perahu tenggelam di Perairan Oebubun menceritakan kronologi kejadian, Sabtu 29 Maret 2025. 

Beberapa detik berada pada posisi 90° perahu kemudian tenggelam ke dasar laut dan semua penumpang terapung ke atas permukaan laut. Situasi gelap menyelimuti laut malam itu. Diperkirakan perahu tenggelam jam 22. 30 WITA.

Sebelum perahu tenggelam, korban atas nama Adrianus Mado (51) sempat berteriak kepada semua penumpang agar masing-masing memegang jeriken yang adai di dalam perahu. Mengingat waktu itu semua dalam kondisi panik, Kasmir tidak mengetahui perihal kondisi masing-masing penumpang.

Kasmir menyebut, ia dan korban atas nama Adrianus Mado sempat memegang jeriken. Sementara remaja bernama Melianus Yori Betay sempat menolong korban Raymundus Sau Fernandes. Ia sempat berenang dan mengambil box ikan yang terbuat dari styrofoam kemudian diberikan kepada almarhum.

Sebelum perahu tenggelam, korban yang merupakan seorang anak atas nama Wiliam Boy Bani (4) sempat menangis. Saat itu ayahnya yang bernama Sevrinus Bani meminta anaknya untuk tidak menangis. Setelah itu, mereka tidak lagi mendengar suara korban.

sementara itu, korban atas nama Andreas Mado (11) sempat memanggil korban atas nama Sevrinus Bani dan mengatakan "Om Mus (nama panggilan Sevrinus Bani), bapa tidak ada lagi". Setelah suara korban tidak terdengar lagi.

Prakiraan jarak antara titik perahu tenggelam dan bibir pantai diperkirakan sejauh 2 kilometer. Ketiga korban yang tenggelam ini dihantui rasa takut dan panik saat berenang ke tepi pantai. 

Para korban yang selamat hanya berpatokan pada nyala lampu di darat. Mereka hanya bisa melihat titik lampu di darat ketika sedang berada di atas permukaan gelombang.

Kasmir menggunakan jeriken 35 liter untuk membantunya berenang ke pantai. Jeriken tersebut tanpa penutup sehingga ia menggunakan telapak tangannya untuk menutup mulut jeriken agar air laut tidak masuk ke bagian dalam jeriken.

Sementara korban selamat lainnya atas nama, Irenius Opat menggunakan jeriken berukuran 5 liter. Mereka kemudian berjuang berenang beriringan ke tepi pantai. 

Ketika berada para jarak yang tidak terlalu jauh dari pinggir pantai, Kasimirus menyebut kakinya mengalami kram. Namun ia terus berjuang melawan kondisi tersebut. Ketiga korban yang selamat berenang sampai ke pinggir pantai sekira pukul 23.30 WITA.  

"Saya selamat ini juga karena kuasa Tuhan," pungkasnya. (BBR)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved