Lebaran 2025
Shalat Idul Fitri 2025 di Lapangan Mapolres Manggarai Timur Berlangsung Khusyuk
Umat Muslim di Borong, Manggarai Timur, melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025) di lapangan Mapolres Manggarai Timur.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Cristin Adal
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUNFLORES.COM, BORONG- Umat Muslim di Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur, melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025) di lapangan Mapolres Manggarai Timur.
Ribuan umat Muslim menunaikan shalat Idul Fitri dengan penuh khusyuk. Tampak di lokasi, aparat keamanan Polres Manggarai Timur, TNI Koramil 1612-04 Borong, Sat Pol PP dan Dinas Perhubungan dan panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).
Bertindak sebagai imam, Ustadz Hasanul Basri Amir, khatib, Ustadz Suryandi Lembong, bilal 1, Bahrudin Ahli Peka, dan Bilal 2, Muhamad Bombo.
Ustad Suryandi Lembong dalam khutbah Idul Fitri 1446 Hijriah menekankan tiga hal penting kepada umat Islam setelah Ramadan.
Baca juga: Kebersaman Umat Muslim di Maumere Laksanakan Shalat Idul Fitri 2025 Terpusat di Lapangan Kota Baru
Pertama, tetap istiqamah untuk menunaikan sholat lima waktu dan berjamaah di masjid.
"Perbedaan orang yang beriman itu dengan orang yang ini belum beriman, bisa kita lihat dari sepekan ia beraktivitas orang yang belum beriman, sepekan ia beraktivitas mulai dari ahad, Senin, Selasa, sampai ke Jumat, Sibuk dengan urusan dunianya, tidak ada sholat yang ia tunaikan, tidak ada zikir pernah terucap dalam lisannya, tidak ada sholawat, tidak ada doa yang pernah ia panjatkan, tidak ada Al-Quran yang la bacakan atau hafalkan tapi orang yang beriman itu, tidak hanya mencari dunia dalam sepakan aa beraktivitas, maka persiapkan diri kita dengan memperbanyak sholat lima waktu yg akan menemani kita di hari kiamat nanti,"ujar Ustad Suryandi.
Kedua, tetap istiqamah dalam membaca Al-Quran.
"Sebelum Nabi SAW meninggal dunia, ada dua nasehat yang nabi tinggalkan kepada para sahabat. Pertama adalah nasehat yang pandai berbicara, nasehat yang ke dua adalah nasehat yang diam saja. Lantas salah satu sahabat bertanya nasehat yang pandai berbicara dan nasehat yang diam itu apa rasul. Rasul menjawab nasehat yang pandai berbicara adalah Al-Quran. Dan nasehat yang diam saja adalah kematian,"ujar Ustad Suryandi.
"Banyak di antara kita dan bahkan mungkin kita sendiri membaca Al-Quran hanya di bulan Ramadhan saja. Dan di bulan bulan lain kita jarang menghafalkannya bahkan tidak pernah membacanya sama sekali. Ini menandakan bahwa kita adalah salah satu ciri kaum musiman yang hanya mengenal Allah hanya di bulan Ramadhan saja,"sambungnya.
Baca juga: Momen OMK Keuskupan Maumere Jaga Keamanan saat Umat Muslim Tunaikan Sholat Idul Fitri
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.