Wisata NTT
Makna di Balik 7 Rumah Adat "Mbaru Niang'' di Kampung Wae Rebo, Desa Terindah di Dunia
Mbaru niang bagi masyarakat Wae Rebo merupakan simbol perlindungan dan persatuan warga. Mbaru niang juga pusat kegiatan sosial masyarakat.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Kampung Wae Rebo adalah sebuah kampung adat tertua dan salah satu cagar budaya di wilayah Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kampung adat ini terletak di Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai dengan ketinggian 1120 meter di atas permukaan laut atau mdpl.
Lokasinya yang tinggi membuat desa tersebut dijuluki sebagai “Surga di Atas Awan" di Pulau Flores. Kampung ini berada di tempat terpencil dan dikelilingi pegunungan dan hutan tropis lebat.
Hutan ini merupakan hutan larangan, masyarakat tidak ada yang mengambil kayu dari hutan ini, sehingga kelestariannya sangat terjaga.
Baca juga: Wae Rebo, Kampung Tradisional Terindah di Ketinggian 1.200 Mdpl Pulau Flores NTT
Karena keindahannya, Kampung Wae Rebo dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index pada Maret 2024l lalu.
Selain itu, kampung adat ini meraih anugerah tertinggi dalam UNESCO Asia-Pacific Awards for Heritage Conservation 2012 di Bangkok pada Agustus 2012.
Kampung adat ini layaknya surga tersembunyi dengan keindahan alam, budaya, sejarah. Di kampung ini ada tujuh rumah adat dalam bahasa Manggarai disebut mbaru niang dengan arsitektur yang tradisional dan khas budaya Manggarai.
Bahan yang digunakan untuk membuat rumah tradisional di Wae Rebo antara lain, kayu, Bambu, dan rotan. Sedangkan atapnya terbuat dari ijuk dan ilalang yang ditumpuk. Lapisan ijuk dipasang di lapisan atas (luar), sedangkan ilalang di bagian bawah (dalam).
Baca juga: Wae Rebo di Flores NTT, 1 dari 7 Desa Terindah di Dunia 2024 Versi Spectator Index
Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, mbaru niang bentuknya kerucut, karena bentuknya kerucut, runcing di bagian atas dengan atap ijuk yang menjuntai hingga ke tanah atau juga mbaru gendang karena di rumah ini disimpan gendang pusaka milik kampung yang digunakan dalam setiap kegiatan upacara adat.
Sedangkan 6 sisanya disebut niang gena atau rumah gena atau rumah biasa. Penghuni Mbaru Niang berjumlah 8 kepala keluarga, perwakilan dari masing-masing keturunan. Sedangkan 5 niang gena menetap 6-7 kepala keluarga. Dan satu niang gena yang saat ini digunakan sebagai tempat menginap bagi para wisatawan yang datang berkunjung di Kampung Wae Rebo.
Wae Rebo NTT
Kampung Wae Rebo
mbaru niang
tujuh rumah adat wae rebo
Desa Terindah
Wisata Manggarai
wisata ntt
Manggarai
Flores
NTT
TribunFlores.com
9 Destinasi Wisata Alam di NTT Wajib Dikunjungi saat Libur Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Kampung Wae Rebo di NTT Kembali Dibuka untuk Kunjungan Wisata pada 10 Maret 2025 |
![]() |
---|
Makin Hijau dan Indah, 16 Destinasi Wisata Padang Sabana di NTT Bikin Takjub |
![]() |
---|
Wae Rebo, Kampung Tradisional Terindah di Ketinggian 1.200 Mdpl Pulau Flores NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.