Kematian Ibu dan Anak di Sikka

Tidak Ada Dokter Anestesi Hingga Sebabkan Korban Jiwa, Bupati Sikka : Kemenkes Segera Tindaklanjuti 

Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan untuk mengisi kekosongan dokter Aneste

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
BERI KETERANGAN- Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago, Kamis 10 April 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan untuk mengisi kekosongan dokter Anestesi di RSUD Tc Hilers Maumere.

"Tadi pagi saya sudah komunikasi langsung ke Dirjen dan sudah di respon, responnya akan segera kami tindaklanjuti sekarang, beliau panggil sekarang,"Ujarnya Kamis 10 April 2025.

Kata dia, Hasil komunikasi dengan pihak Kementerian Kesehatan, Pemkab Sikka akan mendapatkan dua dokter Anastesi dari program Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, Untuk langkah cepat mendatangkan dokter Anastesi, Bupati Sikka akan berkoordinasi dengan rumah sakit Kewapante agar Dokter Anastesi di rumah sakit Kewapante bisa membantu di RSUD Tc Hilers Maumere.

Maria Yunita (36) ibu hamil asal Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka NTT, meninggal dunia di IGD Tc Hilers Maumere bersama anak pertamanya yang masih berada di dalam kandungannya, pada Rabu 9 April 2025 malam.

Yanto Gonde, Keluarga Alm Maria Yunita menuturkan, Maria Yunita (36) dirujuk dari Puskesmas Beru ke RSUD Tc Hilers Maumere untuk persiapan melahirkan.

Baca juga: DPRD NTT Soroti Ancaman Privatisasi Lingkungan di Manggarai Barat

 

 

Namun, Maria Yunita menghembus nafas terakhirnya di IGD Tc Hilers Maumere sebelum di operasi karena tidak ada dokter Anastesi di RSUD Tc Hilers Maumere 

"Rujuk dari Puskesmas Beru jam tiga sore ke IGD Tc Hilers Maumere. Mau siap melahirkan, operasi. Sudah masa menunggu persalinan tapi tidak ada dokter Anastesi, akhirnya pasien meninggal dunia "Ujarnya.

Menurut Yanto, saat tiba di IGD Tc Hilers Maumere, Maria Yunita (36) disarankan untuk puasa agar bisa dioperasi karena memang pasien sudah dalam masa menunggu persalinan. Namun, Tidak ada tindakan lain setelah pasien puasa.

"Saa tiba di IGD, pasien disuruh untuk puasa agar bisa puasa, akan tetapi ternyata dokter Anastesi tidak ada,"jelasnya.

Kata dia, pasien sempat ditangani pihak rumah sakit dan pihak rumah sakit kemudian melakukan komunikasi dengan beberapa rumah sakit di luar Kabupaten Sikka agar pasien bisa dirujuk. Namun karena tarik ulur waktu dan akhirnya ibu hamil bersama anaknya meninggal dunia di IGD Tc Hilers Maumere.

Menurut keluarga, pihak RSUD Maumere sempat menawarkan beberapa rumah sakit rujukan akan tetapi pasien menghembuskan nafas terakhirnya sebelum dirujuk.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved