Minggu Palma 2025
Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu Palma 13 April 2025
Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu Palma 13 April 2025. Teks misa Minggu Palma lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
P : Allah yang kekal dan kuasa, sudilah memberkati daun palma ini. Kami hendak menggunakannya untuk menghormati Kristus yang datang dalam nama-Mu. Semoga seluruh hidup kami pun merupakan penghormatan kepada Kristus, agar sesudah pengabdian di dunia ini, kami boleh bergabung dengan himpunan para kudus yang tak henti-hentinya mengelu-elukan Kristus di kota surgawi. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
Pemimpin memerciki daun palma dengan air suci, diiringi lagu Hormat Puji dan Sembah (Puji Syukur no. 493) atau lagu yang sesuai. Jika daun Palma belum ada di tangan, maka para pembantu Pemimpin Perayaan bisa membagi-bagikan daun Palma kepada umat yang hadir. Selanjutnya, menyusul PEMBACAAN INJIL, sebagai berikut:
04. BACAAN INJIL SEBELUM PERARAKAN [Luk. 19:28-40]
Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Buku Bacaan. Dengan tangan terkatup, Pemimpin mengajak umat:
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalananNya ke Yerusalem. Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang bertanya kepadamu: melepaskannya? memerlukannya." jawablah Mengapa begini: kamu Tuhan Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segalasesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?" Kata mereka: Tuhan memerlukannya." Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik keatasnya. Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu menghamparkan pakaiannya di jalan. mereka Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!" Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu." Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam,
maka batu ini akan berteriak."
Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
05. HOMILI SINGKAT
Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati Yesus memasuki kotaYerusalem dan disambut secara meriah oleh orang banyak. Ada tiga cara mereka menyambut Yesus. Pertama, mereka melambai-lambaikan dedaunan. Biasanya seorang raja disambut dengan panji-panji yang melambangkan kehadiran kelompok pendukung sang raja. Dalam konteks Yesus, Ia disambut dengan lambaian daundaun. Tindakan ini menunjukkan bahwa semua orang tidak dikotak-kotakkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Semuanya sama. Tidak ada nama kelompok karena semuanya memakai daun-daun dan rantingranting seadanya. Di dalam Tuhan, kita pun menjadi sama. Entah kita miskin ataupun kaya, memiliki posisi atau rakyat jelata, kita semua sama. Kita dapat menyambut Yesus dengan apa yang kita miliki.
Kedua, mereka menghamparkan pakaian mereka di jalan seperti yang dikatakan dalam Injil tadi. Yesus pasti berjalan dengan keledainya di atas hamparan
pakaian-pakaian mereka. Seorang raja biasanya disambut dengan bentangan permadani merah. Tetapi, Yesus disambut bukan dengan permadani tetapi dengan hamparan pakaian. Ini adalah simbol dari orang-orang kecil. Mereka tidak memiliki apa-apa.Yang bisa dibuat adalah menghamparkan kain seadanya, termasuk pakaian mereka. Umumnya, orang memakai dua lapis pakaian, dengan lapisan luar berfungsi sebagai mantol. Itulah yang dihamparkannya. Dengan ini, kita diajak untuk memberikan seluruh diri kita dalam menyambut Tuhan. Mungkin kita tidak memiliki hal-hal yang besar dan mewah, tetapi ketika hati kita bersedia menerima Tuhan, maka itulah harta terbesar yang bisa kita berikan kepada Tuhan. Ketiga, memuji Allah dengan menyebutkan Yesus sebagai Raja yang datang dalam nama Tuhan, yang membawa damai. Perkataan mereka ini mengungkapkan apa yang mereka rindukan.Mereka menantikan orang yang membawa damai bagi mereka. Para Penginjil yang lain mengatakan bahwa mereka berteriak “Hosanna” yang berarti selamatkanlah! Kita pun diundang untuk memuji Tuhan karena segala hal yang telah Tuhan buat kepada kita. Kita tetap memohonkan agar kita pun diselamatkan Tuhan. Dengan semangat yang sama dengan mereka yang dahulu menyambut Yesus, kita pun kini diajak untuk berarak sembari menyanyikan lagu-lagu memuji kebesaran Tuhan dalam hidup kita. Semoga, hidup kita pun menjadi sebuah ziarah yang penuh dengan pujian kepada Tuhan, Raja yang mahakuasa. Setelah homili singkat, perarakan dimulai dengan urutan: para misdinar-ajuda, para pemandu dan petugas lainya, lalu seluruh umat sambil menyanyikan lagu-lagu pujian mengelukan Kristus, Sang Raja. Setelah seluruh umat berada di dalam gereja atau kapela, Perayaan Sabda pun dimulai yang diawali dengan Doa Pembuka.
06. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib, sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah agar kami meneladan sengsaraNya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
07. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
08. BACAAN PERTAMA (Yes. 50:4-7)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya. Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku
seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapatmalu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren:
Allahku, ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku? Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.