Kematian Ibu dan Anak di Sikka

Buntut Kematian Ibu Hamil di RSUD Maumere, Anggota DPRD Desak Direktur Rumah Sakit Dinonkatifkan

Anggota DPRD Sikka Adeo Datus memberi kritikan tajam pada Direktur RSUD Maumere, ia dinilai lamban pada kasus kematian ibu hamil di rumah sakit itu.

|
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
DPR- Anggota DPRD SIkka, Agustinus Deodatus. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Kekosongan dokter anestesi di RSUD TC Hillers Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan seorang ibu hamil dan anak dalam kandungannya meninggal dunia.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu malam (9/4/2025) menuai sorotan tajam dari masyarakat hingga DPRD Sikka, salah satunya anggota DPRD dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada pemerintah daerah dan pihak manajemen rumah sakit.

Desak Direktur RSUD Maumere Dinonaktifkan

Meski dua dokter anestesi yang sempat mengundurkan diri dari rumah sakit itu kembali bertugas, Agustinus Adeodatus, anggota DPRD Sikka, tetap memberikan kritikan tajam terhadap Direktur RSUD TC Hillers Maumere

 

Baca juga: Bupati Sikka: Manajemen RSUD Maumere Harus Berbenah untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

 

 

Anggota DPRD Sikka dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, menilai direktur rumah sakit gagal menangani proses persalinan ibu hamil yang berujung kematian di IGD RSUD TC Hillers Maumere akibat ketiadaan dokter anestesi.

"Baik tidak baiknya suatu lembaga itu dimulai dari pemimpin, dengan melihat kasus ini sebagai anggota dewan saya meminta agar direktur rumah sakit T.C Hillers segera dinonaktifkan," kata Adeodatus, Senin (14/4/2025).

Dua Dokter Anestesi Kembali Bertugas

Pemprov NTT, Pemda Kabupaten Sikka, pihak manajemen rumah sakit, dan DPRD Sikka pun melakukan upaya teknis untuk memanggil kembali dua dokter tersebut dan kedua dokter kini kembali bertugas mulai Senin (14/4/2025).

Dua dokter anestesi yakni dr. Remidazon Rudolfus Riba, mengundurkan diri pada 31 Desember 2025 dan dr. Yosefin Erfleniati Jati, mengundurkan diri pada 31 Januari 2025. 

 

Baca juga: Bersepakat di Rumah Jabatan Bupati Sikka, Dokter Anestesi Kembali Bertugas di RSUD TC Hillers

 

"Tentu ini berita yang sangat menggembirakan masyarakat Nian Sikka, kita ketahui bersama ketiadaan dokter anestesi ini sangat berdampak pada kehidupan ibu dan calon bayi di kabupaten ini, dengan adanya kabar ini tentu menunjukan keseriusan dari pemerintah dalam menjawab keresahan masyarakat dan kami sebagai wakil rakyat," ungkap Adeodatus.

Evaluasi Manajemen Rumah Sakit

Adeodatus mengingatkan bawah persoalan ketiadaan dokter anestesi menjadi catatan penting pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi dan mengganti struktur manajemen rumah sakit.

"Pemerintah harus segera melakukan evaluasi pada manajemen rumah sakit, karena ini erat kaitannya dengan tingkat kesadaran moral bagaimana tentang orentasi kewajiban terhadap masyarakat, dan sistem sosial,"pungkasnya. 

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved