Krisis Air di Manggarai Barat
Warga Pulau Rinca Labuan Bajo Jalan Kaki 1 Kilometer Demi Air Bersih
"Sejak nenek moyang kami tinggal di sini, belum ada bantuan air minum bersih bagi masyarakat," ungkap Saleh, warga setempat
Penulis: Berto Kalu | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUN-FLORES.COM, Berto Kalu
TRIBUN-FLORES.COM, LABUAN BAJO - Sejak masuk dalam daftar keajaiban dunia New 7 Wonders Foundation pada 2012, kawasan Taman Nasional Komodo menjadi destinasi wisata favorit turis yang berkunjung ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Namun, destinasi wisata yang berkelas dunia dan menguntungkan negara itu tidak sebanding lurus dengan kesejahteraan yang diterima masyarakat dalam kawasan tersebut. Salah satunya di Pulau Rinca, warga setempat masih mengalami krisis air bersih hingga saat ini.
"Sejak nenek moyang kami tinggal di sini, belum ada bantuan air minum bersih bagi masyarakat," ungkap Saleh, tokoh masyarakat setempat saat berdialog dengan anggota DPRD Manggarai Barat, Hasanudin, Selasa (15/4/2025).
Saleh mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga terpaksa membeli ari bersih, itupun bagi yang mampu.
Baca juga: Semana Santa,Kanopi Suci dan Transformasi Sosial
"Sedangkan yang tidak mampu terpaksa harus konsumsi air cari di atas bukit. Jauhnya sekitar 1 kilometer lebih," ungkapnya.
Aktivitas mengambil air di atas bukit biasanya dilakukan para mama-mama di Pulau Rinca. Ancaman terkaman komodo mengintai mereka. Para suami pun terpaksa harus tetap terjaga menunggu istri mereka pulang mengambil air.
"Bahkan, kami laki-laki, para suami ini jarang sekali tidur dengan istri. Karena istri selalu berada di atas bukit atas untuk mengambil air minum bersih," ungkap dia.
Saleh memohon agar anggota DPRD memperjuangkan hak masyarakat untuk mendapatkan akses air minum bersih. "Kami ingin menikmati air minum bersih seperti daerah-daerah lain di Indonesia ini," katanya.
Merespon keluhan warga, anggota DPRD Fraksi Perindo, Hasanudin berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi tersebut melalui jalur parlemen.
"Masukan dan saran masyarakat di sini akan saya perjuangkan di dewan pada saat rapat dengan pemerintah daerah nanti. Kami hadir di sini untuk mendengarkan secara langsung keluhan masyarakat selama ini," ujar Hasanudin.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.