Semana Santa Larantuka 2025
Masuk Rabu Trewa, Larantuka Tenggelam dalam Keheningan Hari-hari Intensif Sengsara Tuhan
Rabu Trewa, saat di mana Kota Larantuka berubah menjadi Kota Berkabung, tenggelam dalam kekhidmatan dan refleksi pemurnian jiwa.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Prosesi Semana Santa di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, menjelang Tri Hari Suci Paskah dimulai dengan Tradisi Rabu Trewa tepatnya 16 April 2025.
Usai melakukan lamentasi, di Larantuka, lampu di Kapela Tuhan Ma dipadamkan dan peringatan Rabu Trewa disambung dengan aksi trewa.
Trewa sendiri berarti bunyi-bunyian yang menjadi tanda masuk perkabungan Yesus selama Tri Hari Suci Paskah.
Pada hari ini, warga berkumpul di Kapel Devotees dan berdoa untuk mengenang pengkhianatan Yudas Iskariot yang menyebabkan penangkapan Yesus.
Baca juga: Peziarah Semana Santa dari Jakarta Mulai Registrasi di Katedral Larantuka
Ini adalah saat di mana Kota Larantuka berubah menjadi Kota Berkabung, tenggelam dalam kekhidmatan dan refleksi pemurnian jiwa.
Sehingga mulai hari Kamis Putih sampai dengan malam Paskah Sabtu Santo, tidak ada lagi bunyi-bunyian apapun. Kota Larantuka dalam keheningan merenunigi kisah sengsara Yesus.
Dikutip dari buku Semana Santa di Larantuka, Sejarah dan Liturgi, yang ditulis Romo Yohanes Monteiro menjelaskan, kegiatan liturgi dan praliturgi pada tiga hari pertama Semana Santa adalah kelanjutan dari peringatan sengsara Tuhan yang sudah dimulai pada Minggu Ramu.
Rabu dalam pekan sengsara disebut Rabu Trewa. Trewa berarti kegelapan. Dengan Rabu Trewa maka hari-hari intensif sengsara Tuhan resmi dimulai.
Menjelang Rabu Trewa, para peziarah yang tiba di Larantuka mulai melakukan registrasi untuk mengikuti Semana Santa 2025 di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, Selasa, 15 April 2025.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.