Misa Kamis Putih
Teks Misa Kamis Putih 17 April 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks misa Kamis Putih 17 April 2025. Teks misa Kamis putih lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 13:34)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, * seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian juga kamu harus saling mengasihi.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Yoh. 13:1-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. 1Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. 2Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. 3Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. 4Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, 5kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. 6Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak
membasuh kakiku?" 7Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." 8Kata Petrus
kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat
bagian dalam Aku." 9Kata Simon Petrus kepadaNya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" 10Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." 11Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." 12Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempatNya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu
itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 15sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. PEMBASUHAN KAKI [Fakultatif/Tidak Wajib] duduk
Dua belas orang yang telah ditentukan sebelumnya dipersilakan mengambil tempat di bagian depan. Pemimpin didampingi oleh Pemandu lainnya membasuh kaki mereka dibantu oleh misdinar atau ajuda yang membawa air dan kain pengering. Sementara itu dinyanyikan lagu-lagu yang mengungkapkan cinta persaudaraan, misalnya: PS 497, 498, MB 402, Yubilate: 492, dst.
12. RENUNGAN KATOLIK
Peristiwa perjamuan akhir menjadi peristiwa yang amat bermakna bagi para murid Yesus dan bagi kita sekalian. Dalam perjamuan ini Yesus meninggalkan kenangan yang tidak dapat dilupakan, yaitu Yesus membasuh kaki para murid sebagai simbol saling melayani. Mari kita ambil satu dua hikmah dari peristiwa ini untuk kehidupan kita. Pertama, Yesus menanggalkan jubah dan memakai sehelai kain lenan untuk membasuh kaki. Tindakan Yesus ini amat bermakna. Jubah merupakan bagian
terluar dari pakaian yang dipakai untuk menutupi tubuh. Jubah ini biasanya merupakan satu tenunan yang dilubangi di bagian kepala dan lengan. Ia memiliki fungsi untuk melindungi orang dari panas dan debu. Jubah dapat pula menunjukkan kelas atau status sosial. Pada malam hari, jubah bisa dipakai juga sebagai selimut. Jubah hanya bisa ditanggalkan ketika orang hendak bekerja. Dengan ini, kita tahu bahwa jubah memiliki fungsi yang penting dalam hidup seseorang. Kali ini Yesus menanggalkan jubahnya dan menggantikannya dengan sehelai kain lenan, sebagai simbol Ia menanggalkan statusnya untuk menjadi seorang pelayan yang bekerja mencuci kaki tuannya. Inilah simbol kerendahan hati seorang Guru dan Tuhan. Kita pun dapat belajar dari kisah ini. Seringkali kita takut kotor untuk melayani sesama kita. Kita tidak mau status kita menjadi lebih rendah atau direndahkan. Kita ingin tetap mempertahankan jubah kita dan tidak rela mengikat kain lenan untuk melayani sesama. Yesus mengajarkan kita untuk rela melayani sesama. Status, jabatan atau kehormatan yang ada pada kita itu muncul kemudian. Ia ada atau diberikan kemudian untuk melayani kebersamaan. Mari kita berusaha untuk tidak membungkus diri kita dengan jubah status sosial kita, jubah ketakutan kita akan menjadi kotor, jubah kemapanan dan tidak peduli dengan orang lain. Lalu, mari kita layani sesama dengan hati yang rela bersama Yesus. Kedua, perjamuan dan cuci kaki. Yang menarik adalah Yesus mencuci kaki para murid di saat mereka sedang makan bersama. Kita bisa membayangkan situasinya bahwa mereka semua sedang menikmati santapan, lalu Yesus datang ke hadapan masing-masing mereka, menarik kaki mereka dan mencuci kaki mereka. Sudah tentu para murid keheranan, karena pembersihan diri semestinya dilakukan sebelum perjamuan, terutama kalau kita menyadari bahwa mereka makan dengan memakai tangan. Namun, itulah yang diperbuat Yesus. Dia tidak merasa terhina, kotor atau jijik dengan mencuci kaki mereka di tengah perjamuan.
Konsentrasinya hanyalah satu, yaitu agar mereka mengerti bahwa pelayanan-Nya dilakukan dengan sepenuh hati. Kita pun belajar dari tindakan Yesus ini, yaitu pelayanan itu bisa dilakukan kapan saja. Ketika ada kesempatan untuk melayani, kita mesti tergerak hati untuk berbuat. Mungkin banyak dari antara kita yang menjadi pengamat aktif daripada pemain aktif dalam melayani kehidupan sesama. Kita mungkin lebih suka menikmati perjamuan kita daripada harus melepaskan jamuan kita dan membersihkan kaki sesama yang berlumpur. Bisa jadi kita bertetangga dengan orang yang susah atau yang menderita. Tetapi kita menutup mata terhadap mereka, karena itu adalah urusan mereka. Yesus mengajak kita untuk terlibat. Ketika orang lain atau sesama kita yang menderita dan membutuhkan bantuan kita, kita tidak bisa hanya menjadi pengamat, melainkan terlibat dalam membantu mereka. Cinta dan pelayanan hanya dapat dibuktikan dalam karya yang nyata. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, dengan pengantaraan Yesus yang hadir di sini, marilah kita memanjatkan doa-doa kepada Allah Bapa di surga.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam. Kita mohon kepada Allah Bapa agar Ia mencurahkan Roh cinta kasih-Nya kepada Bapa Suci, para Uskup, dan para Imam, supaya mereka dapat menunaikan tugas pelayanan dengan penuh cinta kasih.Marilah
kita mohon….
P : Bagi mereka yang diserahi tanggung jawab Semoga semua orang yang diserahi tanggung jawab terhadap kesejahteraan umum diterangi oleh Roh Allah. Semoga berkat penerangan Roh Allah, mereka sanggup melaksanakan tugas pelayanannya dalam cinta kasih tanpa pamrih. Marilah kita mohon….
P : Bagi mereka yang menderita. Kita berdoa bagi mereka yang menderita akibat penindasan, kemiskinan, penyakit dan bencana alam. Semoga mereka mendapatkan perhatian, bantuan perawatan dan pengobatan yang memadai dari sesamanya, dijiwai oleh cinta kasih. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang hadir di sini. Kita juga memohon rahmat Tuhan, agar kita semua yang berkumpul di sini, menyadari bahwa kebesaran seorang kristiani terletak pada pelayanannya. Semoga persaudaraan kita sebagai umat beriman semakin nyata dalam sikap saling memaafkan dan tidak mudah terbawa oleh hasutan yang menyesatkan. Marilah kita mohon….
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.