Jumat Agung 2025

Teks Ibadah Sabda Jumat Agung 17 April 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak teks ibadah sabda Jumat Agung 18 April 2025. Teks ibadah sabda Jumat agung lengkap dengan renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
MISA - Pater Louis Jalang OCD saat membaca Injil di Nonggu,Januari 2025.Mari simak teks ibadah sabda Jumat Agung 18 April 2025. Teks ibadah sabda Jumat agung lengkap dengan renungan harian Katolik. 

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks ibadah sabda Jumat Agung 18 April 2025.

Teks ibadah sabda Jumat agung lengkap dengan renungan harian Katolik.

Teks ibadah sabda Jumat agung disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD. 

Ikuti ibadah sabda Jumat agung dengan penuh iman.

Baca juga: Teks Misa Jumat Agung 18 April 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

▪ Umat Tuhan berkumpul bersama di dalam Kapela atau tempat doa. Kapela atau tempat doa itu tidak didekorasi apapun.  

▪ Sedapat mungkin, untuk kekhusukansuasana, alat-alat komunikasi dimatikan.  
▪ Sebelum perarakan, seorang Komentator akan membacakan 
Kata Pembuka berikut ini. 

01. KATA PEMBUKA oleh Komentator 

Saudara-saudari seiman dalam Kristus, hari ini kita berkumpul bersama untuk memperingati sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dan wafat-Nya di kayu salib. Kita merayakannya dengan hati terbuka dan rasa syukur atas karunia cinta kasih Allah yang sedemikian mengagumkan. Perayaan ini akan dimulai dengan perarakan masuk dalam keheningan tanpa nyanyian, tanpa tanda salib dan salam, dilanjutkan dengan Upacara Sabda.  Kisah Sengsara Tuhan kita merupakan bagian utama perayaan ini. Kita diajak untuk mendengarkan dan mengikuti Kisah Sengsara ini dengan penuh 
perhatian. Sesudah itu akan dilanjutkan dengan Doa Umat Meriah untuk menyampaikan berbagai ujud-ujud Gereja. Kemudian dilanjutkan dengan upacara Penyembahan Salib. Setiap orang diberi kesempatan juga untuk menyembah Salib sebagai ungkapan kasih kepada Tuhan yang telah rela menderita sengsara untuk kebahagiaan hidup kita. 

[Jika ada penerimaan komuni]  

Akhirnya, dalam perayaan ini kita akan mempersatukan diri secara lebih mesra 
dengan Yesus Tuhan dengan menyambut Tubuh-Nya yang suci. Marilah kita berdiri untuk memulai perayaan kita mengenangkan wafat Tuhan Yesus Kristus. 
▪ Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.  Umat tetap berdiri dalam suasana hening.  
▪ Pemimpin atau Pemandu Upacara berarak masuk menuju altar (tanpa diiringi lagu pembuka) lalu berlutut di depan altar untuk mengenangkan wafat Tuhan Yesus. Ketika ia berlutut, semua umat juga berlutut.  
▪ Lalu Pemimpin bangkit (umat pun berdiri) dan kemudian Pemimpin menuju tempatnya dan melanjutkan ibadah dengan tanpa membuat Tanda Salib.  

Lalu TANPA TANDA SALIB, Pemimpin langsung berkata:  

P : Hari ini Gereja berkabung, karena Yesus Tuhan kita wafat di salib. Tidak ada kata-kata yang bisa kita ungkapkan karena Tuhan yang amat mencintai kita, rela mati di salib untuk kita. Ia sendiri mati di tangan manusia yang hendak diselamatkan-Nya.  Kita berkumpul bersama untuk mengenangkan kematian-Nya. Ibadah kita ini akan terdiri dari tiga bagian, yaitu Liturgi Sabda, penghormatan salib dan komuni. Kita akan dihantar untuk mengenangkan dan merasakan penderitaan Tuhan Yesus demi 
menyelamatkan kita.  Terhadap misteri sengsara dan wafat Tuhan, marilah kita mengambil sikap hening. 
[Sesudah hening sesaat, Pemimpin melanjutkan dengan Doa Pembuka]. 

02. DOA PEMBUKA  

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved