Kunjungan Ketua DPRD Sikka

Inisiatif Ketua DPRD Sikka Lewati Medan Sulit Kunjungi Kelas Jauh SDK 065 Ewa, Napunbiri Gunung

"Soalnya Jarak ke sekolah utama jauh, dan akses juga sulit," demikian kisahnya terkait latar belakang

|
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
FOTO - Ketua DPRD Sikka, Stefanus Sumandi berpose bersama Guru Gervas dan warga di depan Sekolah Jarak Jauh SDK 065 Ewa di Napunbiri Gunung, Kamis 24 April 2025. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tak direncanakan. semuanya berlangsung secara tiba-tiba ketika seorang guru bernama Gervasius menumpahkan keluh kesahnya terkait persoalan pendidikan di kampung halamannya, Napunbiri Gunung, Desa Runut.

Awalnya, Ketua DPRD Sikka, Stefanus Sumandi S.Fil hanya melaksanakan kunjungan reses ke salah satu sekolah dasar yakni SD Inpres Egon pada Kamis 24 April 2025 setelah melalui evaluasi LKPJ Bupati Sikka akhir Tahun Anggaran 2024. Sekolah yang dikunjungi terletak di Desa Nangatobong, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.

Dalam kunjungan itu, secara kebetulan Stef demikian ia biasa disapa, bertemu dengan Gervasius yang juga seorang pengajar di SD Inpres Egon. Pertemuan itu memantik topik perbincangan yang cukup serius terkait beberapa persoalan pendidikan yang masih saja terjadi hingga saat ini.

Gervasius pun tak sungkan membeberkan masalah pendidikan di kampung halamannya, Napunbiri.

 

Baca juga: Gubernur Melki Laka Lena Ultimatum Kepsek Soal Kekurangan Gedung Sekolah 

 

 

Menurut dia, angka putus sekolah yang begitu tinggi akibat akses pendidikan yang sulit karena keterbatasan infrastruktur menjadi persoalan klasik yang hingga kini tak kunjung diatasi di daerah tersebut. 

Kondisi ini akhirnya membuat Gervasius mengambil tindakan nekat membangun sebuah sekolah Jarak jauh di Napunbiri Gunung yang merupakan bagian dari SDK 065 Ewa.

"Soalnya Jarak ke sekolah utama jauh, dan akses juga sulit," demikian kisahnya terkait latar belakang pendirian sekolah Jarak jauh itu.

Pembangunan sekolah ini ternyata tidak berjalan mulus oleh karena keterbatasan finansial maupun terhambat persoalan teknis lainnya.

Maka dari itu, Gervasius bersama warga hanya menggunakan bahan seadanya seperti bambu, kayu dan beberapa lembar seng untuk membangun fasilitas penunjang belajar bagi siswa dan guru. 

Bangunan yang didirikan hanya satu ruangan, sementara jumlah siswa makin bertambah dan saat ini 80 orang. Pendirian sekolah tersebut baru setahun yang lalu. 

Kondisi sekolah sejak awal didirikan hingga saat ini pun masih sama. Berdinding bambu, satu ruangan, papan kecil sebagai papan tulis dan beberapa buah bangku. Tak berubah. Bahkan menurut Gervasius, belum terjamah oleh pemerintah.

Kisah pendirian sekolah ini didengar Ketua DPRD Sikka, Stef Sumandi. Stef yang mendengar cerita Gervasius cukup kaget. Dengan spontan, ia meminta Gervasius untuk diantar ke lokasi sekolah itu. Sebab, ia belum pernah mengetahui adanya sekolah Jarak jauh di Napunbiri Gunung.

 

JALAN KAKI - Ketua DPRD Sikka, Stefanus Sumandi berpose bersama Guru Gervas berjalan kaki menuju Sekolah Jarak Jauh SDK 065 Ewa di Napunbiri Gunung, Kamis 24 April 2025.
JALAN KAKI - Ketua DPRD Sikka, Stefanus Sumandi berpose bersama Guru Gervas berjalan kaki menuju Sekolah Jarak Jauh SDK 065 Ewa di Napunbiri Gunung, Kamis 24 April 2025. ()

 

"Ayo kita kesana," kata Stef. Gervasius pun mengiyakan ajakan Stef. 

Akhirnya setelah agenda reses di SDI Egon, Stef bersama rombongan didampingi Gervasius berangkat ke sana.

Medan yang ditempuh cukup sulit. Mobil yang ditumpangi Stef diparkir cukup jauh dari lokasi sekolah itu karena kondisi jalan yang buruk. Stef dan Gervasius pun harus mencapai sekolah itu dengan berjalan kaki.

Suasana di kampung Napunbiri cukup sunyi saat itu. Meski demikian, terdapat beberapa warga yang nampak beraktifitas di sekitar halaman rumah mereka masing-masing. Kunjungan itu memang tak direncanakan.

Dipandu oleh Gervasius, Stef berkeliling melihat bangunan darurat sekolah tersebut. Pada momen itu, Stef benar-benar memperhatikan secara teliti hal yang kurang yang perlu dibenahi dari sekolah itu, sebab bagi dia, pendidikan merupakan hal yang sangat penting.

Bahkan saat diwawancarai media ini, Stef menegaskan bahwa kebutuhan akan pendidikan adalah penting bukan hanya karena kewajiban yang diperintahkan oleh undang-undang tetapi merupakan kebutuhan bagi masyarakat agar bisa menjamin kelangsungan hidup dalam upaya pencerdasan kehidupan bangsa.

Kata Stef, masalah pendidikan perlu menjadi perhatian serius terutama pendidikan dasar dan menengah.

Untuk itu, Wakil rakyat asal Kecamatan Mapitara ini, mengapresiasi kemauan masyarakat Napunbiri Gunung yang hadir dalam diri masyarakat di sekitar sekolah tersebut dan terutama Pak Guru Gervasius yang meskipun berstatus pekerja, mengajar di tempat lain, tetap mengingat kampung halamannya sendiri untuk menginisiasi pembangunan sekolah Jarak jauh dari SDK 065 Ewa.

"Tentunya kehadiran sekolah ini sangat membantu masyarakat di sini. Dan kita lihat sendiri sekolah ini masih jauh dari kenyamanan keamanan belajar siswa siswi juga para guru di sini pembangunan masih darurat. Sekolah ini baru satu di bangun dan hari ini kita baru mendapat informasi ke sini dan saya mengharapkan agar pemerintah memperhatikan sekolah ini," tuturnya.

Stef mengharapkan agar sekolah ini secara definitif menjadi sekolah dasar di Napunbiri Gunung seturut harapan masyarakat agar menjadi sekolah dasar negeri Napunbiri Gunung.

"Ini akan saya sampaikan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti supaya didefinitifkan menjadi SDN Napunbiri Gunung, karena di sini angka putus sekolah juga cukup tinggi"

"Tadi kita bertemu dua siswa yang ada di sini, satunya baru putus sekolah satunya usia 10 tahun baru masuk sekolah. Itu artinya tanpa sekolah ini, yang usia 10 tahun ini pun tidak sekolah," tambahnya.

Stef melanjutkan, ketika masyarakat sudah mempunyai kemauan menyediakan lahan, memfasilitasi tenaga pengajar juga anak-anak di sini mau bersekolah, tentunya sudah ada gerak memajukan pendidikan dan kualitas sumber daya manusia di Napunbiri.

"Dan negara berkewajiban untuk mendukung keberadaan lembaga pendidikan ini. yang pertama memberi keputusan untuk mendefinitifkan sekolah ini, yang kedua adalah pembangunan infrastrukurnya," jelasnya.

Gervasius selaku pendiri sekolah menyampaikan terima kasih atas inisiatif Ketua DPRD Sikka mengunjungi sekolah tersebut.

Ia juga memiliki harapan agar sekolah tersebut dapat menjadi sekolah definitif dan menjadi sekolah negeri.

Sekolah ini, menurut Gervasius, dibangun dengan swadaya masyarakat tanpa ada bantuan dari siapapun.

"Karena kami mau supaya kami punya anak di sini menjadi anak-anak bangsa yang bermartabat," ungkapnya.

Warga lainnya, Nikolaus Nong mengaku senang dengan kehadiran Ketua DPRD Sikka. 

Ia juga mengharapkan sekolah tersebut dapaat diperhatikan.

"Kami harap sekolah ini bisa dilanjutkan terus," ucapnya.

Stef yang mendengar harapan-harapan ini, menyatakan akan membawa persoalan ini untuk dibahas dengan anggota DPRD Sikka yang lain.

Selain itu juga akan dikomunikasikan dengan pemerintah maupun DPR pusat untuk dapat diambil solusi menuntaskan harapan-harapan masyarakat tersebut.

Kunjungan ini tentunya membawa angin segar bagi sekolah tersebut terkhusus bagi warga Napunbiri. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved