Berita NTT

Kadis P dan K NTT Minta Sekolah Tidak Boleh Larang Siswa Ikut Ujian karena Uang Iuran Komite

Pelaksanaan ujian diserahkan sepenuhnya kepada sekolah dengan persyaratan masing-masing.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM
BERI PENJELASAN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Ambrosius Kodo memberikan penjelasan saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Rabu (9/4/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Sebanyak 97.878 siswa kelas XII tingkat SMA dan SMK di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti ujian sekolah tahun ini. 

Pelaksanaan ujian diserahkan sepenuhnya kepada sekolah dengan persyaratan masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Ambrosius Kodo menyampaikan bahwa dari jumlah total peserta ujian, sebanyak 66.304 merupakan siswa SMA dari 618 sekolah, dan 31.574 merupakan siswa SMK dari 358 sekolah.

“Siswa dinyatakan lulus apabila memenuhi persyaratan menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas X-XII yang dibuktikan dengan rapor setiap semester, memiliki nilai sikap minimal baik, mengikuti ujian sekolah, dan lulus ujian sesuai kriteria yang ditentukan sekolah sesuai kesepakatan dewan guru dan komite,” katanya saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerja, Rabu (9/4/2025).

Baca juga: Wisatawan Kapal Pesiar Oceania Nautika Singgah Kupang NTT, Belanja dan Nikmati Sei Baun

 

Ambrosius menegaskan bahwa tidak boleh ada siswa yang dipulangkan atau dilarang mengikuti ujian dengan alasan apa pun. Terutama alasan belum membayar iuran komite sekolah.

“Saya sudah terbitkan surat bahwa sekolah tidak boleh memulangkan siswa atau melarang siswa untuk ikut ujian dengan alasan apa pun. Bagi sekolah yang memulangkan siswa karena belum bayar komite akan kami tindak. Anak punya hak untuk sekolah dan ujian,” katanya.

Ia melanjutkan bahwa setelah selesai sekolah pun, ijazahnya juga wajib diberikan. Tidak boleh ditahan. Ijazah penting untuk pendidikan lanjutan atau mencari pekerjaan. Ia mengatakan urusan keuangan sekolah silakan berurusan dengan orangtua siswa.

Untuk memastikan pelaksanan ujian yang kondusif, Dinas Pendidikan mengimbau semua pihak termasuk kepala desa dan tokoh masyarakat ikut menjaga keamanan di lingkungan sekolah.

“Kita berharap ada ketenangan dan kenyamanan atau situasi yang kondusif di sekolah agar anak-anak boleh mengikuti ujian dengan aman dan nyaman. Kita butuh dukungan kepala desa dan pimpinan masyarakat untuk memastikan lingkungan aman,” katanya. (dim)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved