BPJS Kesehatan Ende

Suami Cedera Kepala Serius, Yunita Andalkan JKN untuk Biayai Pengobatan di RSUD Komodo NTT

Pria yang kini menetap di Labuan Bajo demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, mengalami insiden terpeleset dan terbentur cukup keras di bagian be

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-HUMAS BPJS KESEHATAN ENDE
PASIEN BPJS KESEHATAN - Yunita Fernadi (44), warga Desa Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, peserta aktif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Mei 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Musibah bisa datang kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja. Begitulah yang dialami oleh Yustinus Tedy (38), warga Desa Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. 

Pria yang kini menetap di Labuan Bajo demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, mengalami insiden terpeleset dan terbentur cukup keras di bagian belakang kepala.

Peristiwa itu mengejutkan sang istri, Yunita Fernadi (44), yang kala itu berada di Reo. Ia mendapat kabar mendadak dari keponakan bahwa suaminya telah dilarikan ke RSUD Komodo Labuan Bajo akibat jatuh dan mengalami pusing hebat serta kesulitan berdiri.

Baca juga: Program JKN Ringankan Biaya Persalinan Istri Ahmad Sadri Jalani Operasi Caesar 

 

“Saya sangat khawatir saat dihubungi keponakan saya terkait keadaan suami. Akhirnya saya langsung buru-buru datang ke Labuan Bajo. Sampai di sini, kondisinya ternyata lumayan parah. Suami saya juga sempat mengalami pendarahan hidung setelah sampai di rumah sakit,” tutur Yunita dengan mata berkaca-kaca, Kamis (27/02/2025).

Meski dihantui kecemasan, Yunita masih bisa merasa sedikit tenang. Alasannya, keluarga mereka telah terdaftar sebagai peserta aktif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga seluruh proses pengobatan sang suami bisa diakses tanpa memikirkan beban biaya yang besar.

“Saya bersyukur kami sekeluarga sudah terdaftar program JKN, sehingga ketika jatuh sakit seperti ini, kami tidak perlu khawatir masalah biaya pengobatan,” kata Yunita penuh rasa syukur.

Yustinus merupakan peserta JKN dari segmen mandiri kelas dua. Selama menjalani perawatan, ia ditempatkan di ruang rawat inap kelas dua yang dilengkapi fasilitas memadai seperti tempat tidur untuk empat pasien, kamar mandi di dalam, dan pendingin ruangan.

“Kamarnya bersih dan nyaman. Saya pun merasa tenang bisa menemani suami dalam kondisi seperti ini,” ucap Yunita.

Menariknya, meskipun fasilitas kesehatan (faskes) terdaftar Yustinus bukan di Labuan Bajo, proses pelayanan tetap berjalan lancar dan cepat. 

Petugas rumah sakit segera membawa Yustinus ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan langsung menangani kondisinya.

“Saya sempat khawatir karena faskes suami saya belum diubah ke sini, saya pikir akan sulit urusannya. Tapi ternyata prosesnya sangat mudah dan cepat. Langsung ditangani dengan baik,” imbuh Yunita.

Tak hanya kali ini Yunita memanfaatkan layanan JKN. Sebelumnya, ia juga pernah menggunakan program tersebut saat menjalani persalinan caesar. 

Meski awalnya berharap bisa melahirkan normal, kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, dan akhirnya dokter menyarankan operasi caesar.

“Waktu itu saya juga pakai JKN untuk operasi caesar. Semua berjalan lancar, dan kami tidak mengeluarkan biaya besar. Itu sangat membantu,” kenangnya.

Dari pengalaman-pengalaman itu, Yunita semakin menyadari pentingnya menjadi peserta aktif JKN. Ia berharap seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat yang sama dan tetap menjaga kesehatannya.

“Semoga Program JKN ini bisa terus ada sampai kapan pun. Apalagi seluruh keluarga saya sudah jadi peserta JKN. Kita tidak pernah tahu kapan jatuh sakit dan kapan membutuhkan biaya yang besar. Pasti ada kecemasan tersendiri apabila tidak ada Program JKN,” pungkasnya. (Bet).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved