Berita Flores Timur
Nasib Petugas Sampah di Flores Timur, Dicaci hingga Diupah Rendah
Meski indera pernapasan disumbat aroma tak sedap, para petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Flores Timur itu tak pernah mengomel.
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Riuh tawa para petugas kebersihan terdengar nyaring di Pasar Senja, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu, 21 Mei 2025 petang.
Meski indera pernapasan disumbat aroma tak sedap, para petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Flores Timur itu tak pernah mengomel.
Mereka mengangkut tumpukan sampah dari salah satu bak penampung di Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao, Kecamatan Larantuka. Bukan hanya bak, petugas juga mengeruk sampah yang menyumbat drainase.
Aktivitas seperti ini kadang luput dari pantauan apa lagi apresiasi. Padahal, mereka-mereka ini menjadi garda terdepan membersihkan wajah kota yang kotor akibat perilaku banyak orang.
Baca juga: Jelang Hari Lahir Pancasila, Pemkab Ende Gelar Doa Kebangsaan Lintas Agama
Saat paras elok kota berseliweran sampah, mereka menjadi salah satu objek yang diteriaki dengan cacian menyakitkan gara-gara masalah yang belum diurus maksimal oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur.
Meski menjadi tugas, namun masalah sampah sejatinya tanggung jawab bersama. Faktanya, sampah-sampah masih dan terus berseliweran di mana-mana. Persoalan klasik ini tak lekang dari sorotan.
Petugas menemukan sejumlah kantong kresek berisi makanan siap saji yang sengaja dibuang di pinggir jalan. Sisa makanan itu jadi rebutan kawanan anjing lapar. Pekerjaan bertambah berat. Sampah merambah kemana-mana.
Sebagai petugas, mereka hanya bisa mengelus dada. Hal seperti ini selalu terjadi. Beban yang mereka emban memang berat dengan upah bulanan yang jauh dari kata layak. Petugas menghidupi keluarga dari cuan pas-pasan.
Baca juga: Polisi Tes Narkoba Pemandu Lagu di Tempat Hiburan Malam di Kota Ende NTT
Pengawas Lapangan pada DLH Flores Timur, Emanuel Tukan, mengatakan petugas sampah diupah Rp 1.104.000 per bulan. Meski upahnya kecil, mereka tetap semangat menjalankan tugas.
"Upah sesuai jam kerja, sehari dikenakan sekitar 2 jam 35 menit. Akumulasi dalam satu bulan dengan perhitungan 24 hari maka upah mereka Rp 1.104.000 per orang," katanya.
Upah tahun ini berkurang Rp 46.000 dari tahun lalu Rp 1.150.000. Petugas kebersihan sampah terkena dampak efisiensi. Selain pengurangan tenaga kerja, selama dua bulan terakhir mereka diupah berdasarkan jumlah jam kerja.
Emanuel bertugas mengawasi aktivitas pada pukul 14.00 Wita. Dalam sehari, katanya, ada 12 armada pengakut yang dikerahkan untuk membersihkan sampah.
Jelang Hari Lahir Pancasila, Pemkab Ende Gelar Doa Kebangsaan Lintas Agama |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Pelni KM Bukit Raya 1-9 Juni 2025, Lengkap Semua Rute |
![]() |
---|
Heboh, Kelamin Remaja Perempuan di Karawang Berubah Jadi Laki-laki, Terjadi Perlahan Secara Alamiah |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 23 Mei 2025, Mari Berbuat Kasih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.