Berita NTT

Forum Perempuan Diaspora NTT-Jakarta Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual di Sumba Timur

Forum Perempuan Diaspora NTT–Jakarta menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan seksual di Sumba Timur.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO- FORUM PEREMPUAN DIASPORA NTT-JAKARTA
SOSIALISASI- Forum perempuan Diaspora NTT–Jakarta menggelar kegiatan sosialisasi di Gereja Bethel Mangili, Kecamatan Pahunga Lodu, kabupaten Sumba Timur, Selasa, 27 Mei 2025. 

TRIBUNFLORES.COM,WAINGAPU– Forum Perempuan Diaspora NTT–Jakarta menggelar sosialisasi di Gereja Bethel Mangili, Kecamatan Pahunga Lodu, kabupaten Sumba Timur, Selasa, 27 Mei 2025.

Kegiatan bertajuk, "Sadar, Peduli, dan Bertindak", sebagai bagian dari Program FPD-NTT Jakarta terhadap pencegahan kekerasan seksual di Nusa Tenggara Timur. 

Kegiatan ini menjadi panggilan moral bagi seluruh lapisan masyarakat untuk membangun kesadaran, kepedulian, dan aksi nyata dalam menciptakan ruang yang aman bagi perempuan dan anak. 

Sosialisasi yang dilakukan ini dihadiri 75 warga masyarakat dari beberapa desa sekitar antara lain Desa Lambakara, Kamaru, Wulla, Kanduru, Lainjanji, Letena, Kalala, Laipandak, Lamau, Pamburu Kuruwaki, Lulundilu, Harai dan Tamma. 

 

Baca juga: Dosen Psikologi Unipa Maumere Ungkap Pentingnya Pemberdayaan Siswa Jadi Agen Konselor Sekolah

 

 

Kegiatan ini bertujuan membekali masyarakat dengan pengetahuan dasar mengenai kekerasan seksual, hak korban, serta cara melapor dan bertindak dalam situasi kekerasan. 

Ini adalah kegiatan pertama yang dilakukan oleh FPD NTT Jakarta di, NTT dan Sumba menjadi tempat pertama sosialisasi ini. 

Sosialisasi yang difasilitasi Wiwiek Nawa Sondagi adalah istri dari anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi Partai Golkar Umbu Kabunang Rudiyanto Hunga, menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak khususnya pihak gereja dalam memerangi kekerasan seksual yang setiap harinya terus terjadi di NTT

Sadar saja tidak cukup semua orang perlu peduli dan berani bertindak, mulai dari mendengarkan korban, tidak menyalahkan mereka, hingga melaporkan, ujar Wiwiek. 

Paulina Heni Hayon sekretaris Forum Perempuan Diaspora NTT juga menyoroti perlunya pendekatan berbasis budaya lokal dan penguatan melalui gereja dan komunitas akar rumput sebagai garda terdepan perlindungan perempuan dan anak. 

 

Baca juga: Bukan Aset Ganti Aset, Korban Lewotobi Terima Bantuan Rumah Sesuai KK

 

Heni juga menyampaikan pesan untuk anak laki-laki, menjadi laki-laki sejati berarti menjadi pelindung, bukan pelaku kekerasan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved