Peringatan Hari Pancasila
Pidato Peringatan Hari Pancasila, Prabowo: Mereka yang Tidak Setia kepada Negara Kita Singkirkan
Presiden Prabowo mengajak semua unsur yang diberikan kepercayaan oleh rakyat untuk berbenah diri pada peringatan Hari Pancasila.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, JAKARTA- Presiden RI Prabowo Subianto menindak tegas pihak yang tidak setia kepada negara tanpa pandang bulu. Ia mengajak semua unsur yang diberikan kepercayaan oleh rakyat untuk berbenah diri.
Hal ini disampaikan Presiden Prabowo dalam pidato peringatan Hari Pancasila yang diundur pada Senin, 2 Juni 2025 di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat. Peringatan upacara ini juga disiarkan secara langsung melalui Youtube Sekretariat Presiden.
Turut hadir upacara ini, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka; Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri; Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno; Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla; Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Muzani; Ketua DPD Sultan Najamudin, Ketua MK Suhartoyo, Ketua DEN Luhut Binsar Panjaitan; para menteri dan wakil menteri; serta kepala lembaga Kabinet Merah Putih.
Presiden RI Prabowo Subianto dalam pidatonya melalui Youtube Sekretariat Presiden menyampaikan tema peringatan Hari Pancasila 2025 yakni "Memperkokoh Ideologi Pancasila, Menuju Indonesia Raya".
Baca juga: Wali Kota Kupang Serahkan Bantuan Rp 50 Juta untuk GMIT Horeb Perumnas di Momen Hari Lahir Pancasila
"Ini tema yang tidak hanya ajakan tapi komitmen kita bersama untuk memastikan bahwa perjalanan bangsa menuju 100 tahun kemerdekaan dipandu oleh nilai-nilai Pancasila. Suatu ideologi, dasar negara yang telah mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita selama tahun-tahun yang penuh tantangan,"kata Prabowo.
"Saudara-saudara sekalian Ketika dunia dihadapkan pada ketidakpastian global, penuh dengan konflik antar negara-negara besar, penuh dengan tantangan globalisasi, disrupsi teknologi, perubahan sosial yang cepat, di mana yang kuat akan memaksa yang lemah untuk patuh pada kehendak yang kuat,"ujarnya.
Ia mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa keempat terbesar di dunia dari segi jumlah penduduk. Indonesia juga menjadi negara ke-16 ekonomi terbesar di dunia. Namun, Prabowo menyadiri Indonesia masih banyak kekuarangan dan tantangan karena banyak korupsi dan manipulasi di tubuh pemerintahan.
"Kita sekarang semakin sadar betapa besar kekayaan kita tapi kita juga harus sadar kita masih banyak kekuarangan, banyak tantangan. Kekurangan kita terutama menurut pendapat saya adalah sikap, mental para elit bangsa terutama mereka-mereka yang pegang jabatan penting sebagai wakil rakyat sebagai utusan rakyat saya sebagai Presiden RI melihat masih terlalu banyak penyelewengan, masih terlalu banyak korupsi, masih terlalu banyak manipulasi yang dilakukan di tubuh pemerintahan, di tubuh kekuasaan,"ungkpanya.
Baca juga: Kemenkes Minta Fasilitas Kesehatan Tingkatkan Kewaspadaan Usai Lonjakan Kasus Covid-19 di Asia
Dalam kesempatan ini Prabowo mengajak seluruh unsur yang diberi kepercaayaan oleh rakyat untuk kembali ke nilai-nilai Pancasila. Menggunakan momentum ini untuk memperbaiki diri dan system.
“Saya pada kesempatan ini ingin menyampaikan justru di hari besar ini bahwa saya sebagai mandataris rakyat, saya telah disumpah di hadapan rakyat untuk menegakan UUD dan semua perundang-undangan di Republik ini dan insya Allah saya akan melaksanakan sumpah tersebut dengan tidak ragu-ragu,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.