Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 15 Juni 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Mari simak teks misa Minggu 15 Juni 2025.Teks misa lengkap renungan harian Katolik. Teks misa disiapkan untuk hari raya Tritunggal maha kudus.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/GG
UMAT IKUT MISA - Mari simak teks misa Minggu 15 Juni 2025. Teks misa lengkap renungan harian Katolik. Teks misa disiapkan untuk hari raya Tritunggal maha kudus. 

17. DOA PUJIAN 

P : Saudara-saudari yang terkasih!Marilah kita bersatu hati dan menyadari segala kebaikan Allah. Marilah kita memuji Dia dan berseru:Terpujilah Tritunggal mahakudus, terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
U : Terpujilah Tritunggal mahakudus, terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
P : Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita. 
Datanglah ke hadapan Dia dengan sorak gembira, dan marilah kita memuji Dia:
U : Terpujilah Tritunggal mahakudus, terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
P : Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah. Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. Maka, marilah kita memuji Dia:
U : Terpujilah Tritunggal mahakudus, terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
P : Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah tempat kudus-Nya dengan puji-pujian. Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya; sebab Tuhan itu baik, kasih setia Nya untuk selama-lamanya dan kesetiaan-Nya turun temurun. Marilah kita memuji Dia.
U : Terpujilah Tritunggal mahakudus, terpujilah Tuhan, Allah kita yang esa.
P : Dari sebab itu, ya Bapa, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci 
Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat]dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Allah Tritunggal Mahakudus]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B). 

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti 
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, 
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:

P : Tubuh Kristus.
U : Amin.

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
---------------------------------------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati 
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Dapat dilaksanakan Salam Damai. 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: 

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. 
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari 
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di 
sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: 
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. 
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. 
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu bertemakan Allah Tritunggal Mahakudus.

21. DOA KEPADA ALLAH TRITUNGGAL YANG MAHAKUDUS 

[Didoakan oleh satu orang. Atau bisa juga didoakan bergantian oleh dua orang]

Allah, Engkau diselimuti misteri. Dalam diri Putra-Mu, Yesus Kristus, kasih-Mu kepada kami manusia 
menjadi nyata. Ia membuka pintu keselamatan bagi kami dan kami dapat menyaksikan misteri keagungan-Mu itu. Sebagaimana Engkau mengasihi Putra-Mu, demikian juga Engkau mengasihi kami. Engkau mengurniakan kami Roh Kudus-Mu, agar kami dapat membalas kasih-Mu dengan sikap yang sama seperti Yesus. Dalam Roh Kudus, kami boleh menyapa Dikau sebagai Bapa. Allah yang setia, Engkaulah kasih, dan Engkau menciptakan kami karena kasih-Mu. Berilah kami belas kasih-Mu agar kami dapat saling mengasihi 
dengan lebih penuh. Tolonglah kami agar dapat mewujudkan kasih-Mu dalam hidup bersama. Dengan demikian, orang lain pun akan mengalami bahwa kasih-Mu hidup di tengah kami. Engkaulah Allah kami selama lamanya. Amin.
[Disarikan dari Doa kepada Allah Tritunggal, Madah Bhakti no. 33A]

22. AMANAT PENGUTUSAN 

P : Saudara-saudari, misteri Tritunggal tak mungkin dapat dimengerti sepenuhnya oleh manusia. Santo 
Paulus mengungkapkan kekagumannya akan misteri Allah dengan kata-kata ini: “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak 
terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”(Rom. 11:33-36)Semoga pengajaran Santo Paulus ini dapat menjadi kekuatan kita dalam mengimani misteri Allah Tritunggal Mahakudus.

23. DOA PENUTUP 

P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, Allah kami, semoga oleh Sabda-Mu yang telah kami renungkan dan pengakuan iman kami akan Dikau, Allah Tritunggal Mahakudus dalam keesaan yang tak terbaik, kami diperkenankan melangkah maju menuju keselamatan jiwa dan badan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. 
U : Amin

24. MOHON BERKAT TUHAN 

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. 
[hening sejenak]

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. 

U : Amin. 
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

25. PENGUTUSAN 

P : Marilah pergi, kita diutus 
U : Amin. 

26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved