Launching  Senam Bersama di Sport Center Oepoi Kupang, Budayakan Gerak Untuk NTT Sehat Dan Produktif

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG — Dalam semangat membudayakan olahraga sebagai gaya hidup masyarakat, Lounching Senam Bersama resmi digelar pada Sabtu (14/6/2025) di Sport Center Oepoi Kupang.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara IGORNAS Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama DISPORA melalui UPTD Sarpras Olahraga, Prodi Penjaskesrek Undana, PJKR UKAW Kupang, serta guru-guru PJOK se-Kota Kupang.

Hadir dalam kegiatan ini Plt. Kepala DISPORA NTT Alfonsus Theodorus, Ketua IGORNAS NTT Markus Masneno, Ketua Panitia Isai Kause, dan Plt. Kepala UPTD Sarpras DISPORA NTT Fransiskus Sales, yang juga turut memberikan sambutan.

Baca juga: Macam-macam Hama Serang Tanaman Padi di Flores Timur, Petani Kewalahan

Kegiatan dibuka dengan senam bersama dan aksi bersih yang melibatkan peserta dari berbagai unsur pendidikan dan komunitas olahraga. Momentum ini juga menandai dimulainya rutinitas olahraga mingguan yang akan digelar setiap Sabtu di lokasi yang sama.

Dalam keterangannya kepada Pos Kupang, Fransiskus Sales menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk membentuk budaya gerak di tengah masyarakat.

“Olahraga harus menjadi habits, sebuah kebiasaan yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Terutama bagi mahasiswa PJKR dan guru-guru olahraga. Dengan budaya gerak, kita bisa mencegah penyakit akibat kurang aktivitas fisik (hypokinetik),” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kebugaran jasmani yang berdampak langsung pada harapan hidup dan produktivitas masyarakat.
"Kebugaran yang baik akan menunjang kualitas hidup masyarakat NTT secara menyeluruh," tambahnya.

UPTD Sarpras DISPORA NTT juga berperan aktif dalam menyediakan ruang kolaboratif di Sport Center Oepoi.
“Kami membuka akses bagi IGORNAS, mahasiswa dan komunitas olahraga lainnya untuk memanfaatkan fasilitas ini. Bahkan ke depan, sebagian kegiatan olahraga yang sebelumnya terpusat di Car Free Day Jalan Eltari, akan kami arahkan ke Sport Center Oepoi, mengingat lokasi tersebut mulai bergeser fungsinya,” terang Dr. Fransiskus.

Ia memastikan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda rutin mingguan, dilanjutkan dengan kerja bakti sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan olahraga.

Menanggapi pentingnya kolaborasi antar lembaga, ia menyebut bahwa keberhasilan program seperti ini sangat bergantung pada kerja sama kolektif. “Kita tidak bisa kerja sendiri. Kita butuh super team, bukan superman. Karena itu, keterlibatan IGORNAS, kampus, dan guru PJOK sangat vital.”

Adapun dampak positif yang diharapkan dari kegiatan ini, menurutnya, meliputi:

1. Terbangunnya relasi sosial yang lebih kuat,
2. Masyarakat terbiasa dengan budaya gerak,
3. Peningkatan kebugaran jasmani,
4. Pencegahan penyakit akibat kurang gerak (hypokinetik).