Berita NTT

Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist ke XXVII NTT Mulai Malam Ini di Kupang

Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) ke XXVII tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur resmi dimulai, Sabtu (20/6/2025) malam di Kota Kupang.

Editor: Cristin Adal
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
BAIAT - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT H Muhamad S Wongso saat melakukan pembaiatan untuk para dewan juri yang bertugas di Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) XXVIII Tingkat Provinsi NTT. Sabtu, (20/6/2025) malam di Asrama Haji Kota Kupang.  

Sekda NTT Kosmas Lana mengatakan, seleksi Tilawatil Quran dan Hadist merupakan salah satu moment bagi umat Islam untuk merefleksikan Alquran. 

"Kemampuan membaca, menghafal dan  memahami Alquran sesuai dengan standar yang telah disusun," kata Kosmas mewakili Gubernur NTT Melki Laka Lena. 

Dalam kaitannya dengan itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih untuk para ulama dan berbagai pihak dan berharap STQH kali ini bisa memberi dampak positif bagi umat. 

Dia berkata, STQH memiliki peran vital dalam membentuk mental spritual dan akhlak bangsa, terutama di NTT. Alquran, kata dia, merupakan sumber pengetahuan dan mengandung nilai kehidupan yang mengajarkan kebaikan dan keburukan. 

Lewat STQH tingkat Provinsi NTT, Pemerintah Provinsi mengajak semua pihak untuk berpikir dan membangun peradaban yang lebih baik di kehidupan selanjutnya. 

"Kiranya kita tidak terjebak pada kegiatan seremonial kegiatan semata. Tapi senantiasa berlomba untuk menunjukkan kualitas terbaik," ujarnya. 

Kosmas mengatakan, dalam implementasi di rutinitas kehidupan, hendaknya STQH menjadi sarana untuk mewadahi itu. STQH harus menjadi sarana mengamalkan nilai Alquran dan silaturahim dalam berbagai keberagaman. 

Dia menjelaskan, dalam visi pembangunan NTT sudah tergambar agar mengelola sumber daya secara efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di NTT dan menjadikan pelayanan dasar yang lebih layak dan berkualitas. 

Baginya pembangunan NTT yang beradab, adalah tampilan wilayah dengan sumber daya unggul dan bisa berdaya saing. 

"Lantunan Alquran yang dibacakan dan dihafalkan dengan alunan suara yang indah, kiranya menjadi gambaran kesungguhan kita semua untuk berjuang, bergandengan tangan untuk NTT," katanya. 

Dia menyebut, kegiatan ini harus juga melahirkan generasi penerus yang memiliki kecerdasan spritual, sosial dan wawasan. Hal itu menjadi modal untuk NTT dan Indonesia. 

Pemerintah Provinsi NTT meminta dewan juri agar melaksanakan tugas dengan profesional. Kesempatan untuk anak-anak mengembangkan potensi terbaik ada di sarana ini. 

"Seluruh peserta mengembangkan disiplin kita," katanya. (POS-KUPANG.COM/Irfan Hoi/fan) 

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved