BPJS Kesehatan Ende

Keluarga Wanda di Manggarai Barat NTT Terbantu Akses Layanan Kesehatan Gratis dan Layak

Pengalaman ini mengungkapkan bagaimana program JKN dapat memberikan kemudahan dan rasa aman dalam mengakses layanan kesehatan bagi masyarakat.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO.HUMAS BPJS KESEHATAN ENDE
CERITA WANDA - Wanda, seorang pegawai BUMD yang aktif memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), berbagi cerita tentang pengalaman pribadi dalam mendampingi sang ayah yang tengah menjalani perawatan di RSUD Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE – Wanda, seorang pegawai BUMD yang aktif memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), berbagi cerita tentang pengalaman pribadi dalam mendampingi sang ayah yang tengah menjalani perawatan di RSUD Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Pengalaman ini mengungkapkan bagaimana program JKN dapat memberikan kemudahan dan rasa aman dalam mengakses layanan kesehatan bagi masyarakat.

Wanda menjelaskan, ini bukan kali pertama ia menemani sang ayah, Leonardus Lalu (71), yang menderita penyakit jantung koroner, menjalani perawatan di rumah sakit. 

“Ini sudah kesekian kalinya bapak dirawat di sini karena penyakit jantungnya kambuh. Kami pertama kali mengetahui bahwa bapak mengidap penyakit jantung pada bulan Juni 2024,” ujar Wanda saat diwawancarai pada 25 Maret 2025 lalu.

Baca juga: Kisah Warga Manggarai Barat, Pertama Kali Rasakan Manfaat JKN, BPJS Kesehatan Jadi Penyelamat

 

Awal mula diketahui adanya masalah kesehatan pada sang ayah adalah ketika ia mengalami pembengkakan pada kaki. 

Mengingat usia sang ayah yang sudah cukup tua dan memiliki riwayat penyakit Infeksi Saluran Kencing (ISK), keluarga Wanda langsung membawa sang ayah ke puskesmas. 

Dari puskesmas, ayahnya dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan fisik menyeluruh dan analisis faktor risiko, dokter menyatakan bahwa Leonardus berisiko tinggi terkena penyakit jantung koroner. 

Tim medis pun melanjutkan dengan prosedur kateterisasi untuk memeriksa aliran darah menuju jantung dan mendeteksi potensi penyumbatan pada pembuluh darah koroner.

Wanda mengungkapkan, kondisi ayahnya yang sering membutuhkan rawat inap membuat dirinya semakin sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan. 

“Sakit memang tidak bisa diprediksi. Dengan adanya program JKN, kami seperti sudah punya tabungan khusus untuk kesehatan, sehingga saat sakit datang, kami tidak lagi khawatir tentang biaya pengobatan,” katanya dengan penuh rasa syukur.

Leonardus, yang merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdaftar sebagai peserta JKN melalui skema Pekerja Penerima Upah (PPU). Iuran PPU sebesar 5 persen dari gaji bulanan, di mana 1 % dipotong dari gaji peserta dan 4 % ditanggung oleh pemberi kerja. 

Wanda menilai bahwa 1?ri gaji yang dipotong untuk membayar iuran JKN sangatlah ringan jika dibandingkan dengan manfaat yang telah diterima keluarganya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved