Gunung Lewotolok Erupsi
Aktivitas Gunung Lewotolok Lembata NTT Naik Level Siaga, Ada Lontaran Material Pijar
Status Gunung Lewotolok naik dari status level II atau waspada ke level III atau siaga. Gunung Lewotolok kini siaga. Perlu mitigasi.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Kepala Badan Geologi Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc mengeluarkan surat keputusan tentang kenaikan tingkat aktvitas gunung Lewotolok, Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Status Gunung Lewotolok naik dari status level II atau waspada ke level III atau siaga.
Aktivitas G. Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan
peningkatan aktivitas erupsi sejak 27 Juni 2025 dan semakin intens hingga saat ini.
Peningkatan aktivitas erupsi ini ditandai dengan semakin tingginya kolom erupsi yang
mencapai 1200 meter dari puncak dan lontaran material pijar yang ke segala arah dengan
jarak lontaran terjauh mencapai sekitar 1500 meter ke arah utara dan ke arah timur – timur
laut.
Baca juga: Erupsi Rabu Sore, Tinggi Kolom Abu Gunung Lewotolok 500 Meter di Atas Puncak
Lontaran material pijar ini mengakibatkan kebakaran vegetasi di sekitar lereng utara
dan timur laut G. Ili Lewotolok. Erupsi juga disertai suara gemuruh dan dentuman lemah –
kuat.
Data kegempaan dalam periode 16 Juni – 2 Juli 2025 (hingga pukul 20.00 WITA), tercatat
2482 kali Gempa Erupsi, 4 kali Gempa Guguran, 3088 kali Gempa Hembusan, 11 kali
Tremor Harmonik, 16 kali Tremor Non Harmonik, 3 kali Gempa Vulkanik Hybrid, 8 kali
gempa Vulkanik Dangkal, 2 kali gempa Vulkanik Dalam, 2 kali gempa Tektonik Lokal, dan
16 kali gempa Tektonik Jauh.
Secara visual gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah berwarna
putih tipis hingga tebal dengan tinggi berkisar 10 – 600 meter dari puncak. Tinggi kolom
erupsi yang teramati berkisar 100 – 1200 meter dari puncak berwarna putih, kelabu hingga
hitam. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara, tenggara,
selatan, barat daya, barat, dan barat laut.
Berdasarkan data pemantauan visual dan instrumental, tingkat aktivitas G. Il Lewotolok
dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (SIAGA) terhitung pada tanggal 02
Juli 2025 pukul 20.00 WITA dengan rekomendasi sebagai berikut:
Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak
memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat
aktivitas G. Ili Lewotolok, Mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsoran lava
dan awan panas pada sektor selatan dan tenggara, sektor barat, serta sektor timur laut G.
Ili Lewotolok. Masyarakat diimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau
dentuman dari kawah G. Ili Lewotolok, karena suara tersebut merupakan ciri aktivitas
gunungapi yang sedang dalam fase erupsi. Suara dentuman yang keras dapat
mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca
dan pintu.
Pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G.
Ili Lewotolok di Deşa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi atau Badan Geologi di Bandung untuk mendapatkan informasi terkait
aktivitas G. Ili Lewotolok. Perkembangan aktivitas serta rekomendasi teknis G. Ili Lewotolok
dapat juga dipantau melalui aplikasi/website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau
https://magma.esdm.go.id) dan media sosial Badan Geologi, serta website Badan Geologi
(www.geologi.esdm.go.id).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.