Festival Pesona Lewomada 2025

Produk Kreatif UMKM Tobi Wolor Dari Cangkir Bambu hingga Jahe Instan

Semangat memberdayakan ekonomi lokal ditunjukkan Kelompok Kerajinan Tangan Tobi Wolor dalam Festival Pesona Lewomada 2025

Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/ARIS NINU
KERAJINAN-Cangkir bambu, salah satu produk kreatif Kelompok Kerajinan Tangan Tobi Wolor yang dipamerkan di Festival Pesona Lewomada 2025. 

 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Semangat memberdayakan ekonomi lokal ditunjukkan Kelompok Kerajinan Tangan Tobi Wolor dalam Festival Pesona Lewomada 2025 yang digelar di Desa Lewomada, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sejak hari pertama festival, Rabu, 9 Juli 2025, kelompok yang beranggotakan warga Lewomada lintas generasi ini hadir memamerkan berbagai produk unggulan UMKM lokal dengan harga yang terjangkau.

Kelompok Tobi Wolor, yang terdiri dari kurang lebih belasan orang anggota, mulai dari usia muda hingga paruh baya, menjadi salah satu daya tarik dalam festival yang mengusung tema "Soga Lewo" (angkat nama desa/kampung) itu.

Maria Gajak (76), salah satu anggota tertua kelompok Tobi Wolor, menjelaskan bahwa kelompok ini telah berdiri sejak tiga tahun terakhir dan kini mulai menunjukkan eksistensinya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

 

 

Baca juga: Hari Kedua Festival Pesona Lewomada 2025, Warga Tanam Pohon, Pelaku UMKM Belajar Marketing Digital

 

 

 

 

“Kelompok ini kami bentuk untuk memberdayakan ibu-ibu dan kaum muda di desa. Kami ingin keterampilan membuat kerajinan tangan dan mengolah hasil alam tidak hilang. Lewat festival ini, kami bisa memperkenalkan produk kami lebih luas,” ujar Maria saat ditemui di stand pameran pada hari kedua festival, Kamis, 10 Juli 2025.

Maria mengaku senang karena produk yang mereka hasilkan mendapat respons positif dari pengunjung festival. Bahkan, pada malam pembukaan festival, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur, Silvester Suban Toa Kabelen, bersama rombongan turut membeli sejumlah produk dari stand Tobi Wolor.

Produk yang dipamerkan kelompok ini beragam, mulai dari kerajinan tangan hingga olahan hasil pertanian dan produk rumah tangga.

Beberapa di antaranya adalah tempat minum dari bambu yang dijual seharga Rp15.000 hingga Rp 30.000 tergantung ukuran, minyak kelapa murni (VCO) seharga Rp30.000 per botol, dan minyak goreng Koo Coconut Oil yang juga berbahan dasar kelapa murni seharga Rp10.000 per botol.

 

 

Baca juga: OJK NTT Sebut Aplikasi OMC Belum Legal, Berpotensi Skema Ponzi dan Berisiko Tinggi

 

Tak hanya itu, produk minuman dan makanan khas lokal seperti jahe instan, kacang mete kemasan, kue rambut (jewada), kue cucur, keripik pisang, jagung titi, serta kue kembang goyang ukuran jumbo juga tersedia di stand mereka.

Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp5.000 hingga Rp50.000 per kemasan, menjadikan produk-produk ini laris manis dibeli pengunjung.

“Harapan kami, lewat festival seperti ini, produk lokal dari desa bisa lebih dikenal dan diminati, tidak hanya oleh masyarakat sekitar tetapi juga oleh wisatawan. Kami juga ingin pemerintah terus mendukung kelompok usaha seperti kami, terutama dalam pelatihan, perizinan, dan pemasaran,” tambah Maria penuh harap.

Festival Pesona Lewomada 2025 menjadi wadah bagi berbagai potensi lokal di Desa Lewomada khususnya dan Kecamatan Talibura umumnya untuk berkembang.

Dengan menghadirkan stan UMKM, pertunjukan budaya, serta atraksi wisata lokal, festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mendorong roda perekonomian sekaligus memperkenalkan potensi desa.

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved