Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini Kamis 10 Juli 2025, Membagi Rahmat Tuhan Cuma-cuma 

Mari simak renungan Katolik hari ini Kamis 10 Juli 2025. Tema renungan Katolik hari ini mewartakan kabar gembira, membagi rahmat Tuhan cuma-cuma.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/GG
UMAT IKUT MISA -Mari simak renungan Katolik hari ini Kamis 10 Juli 2025. Tema renungan Katolik hari ini mewartakan kabar gembira, membagi rahmat Tuhan cuma-cuma. 

Bacaan Injil Matius 10:7-15

"Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berilah pula dengan cuma-cuma."

Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.

Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.

Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.

Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.

Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu.

Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

"Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma  karena itu berilah pula dengan cuma-cuma." (Mat 10:8b). 

Kehidupan rohani umat beriman bertahan karena curahan rahmat Allah yang terus-menerus. Rahmat ini kita peroleh secara gratis. Allah dalam Diri Yesus menghendaki agar rahmat sukacita Tuhan ini dibagikan kepada sesama secara gratis pula. Menjadi orang Katolik berarti kita siap untuk merasul. Kita mewartakan sukacita Injil sambil melakukan perbuatan kasih kepada sesama yang memerlukannya terutama mereka yang sakit atau sedang terlilit beban-beban hidup yang berat. Allah mengasihi kita. Demikian pun Yesus yang diutus dari Surga sebagai pemenuh janji kasih Allah bagi keselamatan kita umat-Nya.

 Yesus hadir di tengah kita untuk mewujudkan kasih Allah itu dan memperluasnya melalui kelompok para murid. Yesus mentransformasi mereka secara rohani lalu mengutus mereka. "Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Allah sudah dekat." (Mat 10:7). Kekuatan dan kuasa Yesus diberi kepada mereka dalam misi ini yakni kuasa mengalahkan roh-roh jahat dan menyembuhkan penyakit-penyakit. Manusia membutuhkan pembebasan spiritual dari dua belenggu besar ini: roh setan dan penyakit. Maka tugas ini menjadi penting dalam dunia sepanjang masa. Selama manusia ada roh jahat selalu hadir untuk mengganggu dalam segala lini hidup dan penyakit sudah pasti menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dari hidup itu perlu disembuhkan.

Dalam keadaan terbelenggu baik oleh kuasa iblis maupun penyakit Allah selalu hadir. Gerakkan evangelisasi perlu terus digiatkan sebagai langkah penting untuk menghidupkan iman umat agar memiliki semangat dalam menjalani hidup. Pewartaan kabar sukacita dan pertobatan tetap relevan bagi umat beriman dalam segala zaman. Orang-orang kecil, sederhana, masyarakat akar rumput sampai kapan pun tetap menjadi subyek pelayanan para utusan sebab Allah hadir dalam diri mereka. Yusuf tampak wewakili semua  kaum tak berdaya yang rentan terhadap kekuatan dunia yang gampang mengeksploitasi mereka. Yusuf dijual saudara-saudaranya sebagai budak ke Mesir. Sebagai korban, Yusuf memiliki keunggulan dari Allah dalam dirinya. Ia seorang yang cerdas baik secara intelek, emosi dan rohani. Ia tulus dan murah hati. Meskipun dijual ia memiliki sikap dan hati yang mengampuni. Ia bukan tipe pendendam. Ia memaafkan saudara-saudaranya dan dengan hati besar dan terbuka ia menerima saudara-saudaranya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved