Gunug Lewotobi di Flores Timur

Status Awas, Aktivitas Kegempaan Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT Masih Tinggi

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, melaporkan aktivitas kegempaan dari gunung strato volkano selama enam jam, yaitu 00.00 Wita

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM / MAGMA INDONESIA
GUNUNG LEWOTOBI -Petugas Posmat Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef S Mboro, melaporkan kondisi Lewotobi Laki-laki selama 24 jam terakhir, Kamis 10 Juli 2025, periode 00:00-24.00 Wita. 24 Jam Terakhir Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Gempa Guguran dan 7 Kali Gempa Hembusan. 

 


Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen


TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, masih tinggi dengan status Level IV (Awas), Jumat, 11 Juli 2025.


Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, melaporkan aktivitas kegempaan dari gunung strato volkano selama enam jam, yaitu 00.00 Wita sampai 06.00 Wita.


Tercatat, Lewotobi Laki-laki mengalami lima jenis gempa dengan total aktivitas sebanyak 10 kali. Di antaranya dua gempa hembusan, enam gempa tremor non-harmonik, satu kali gempa low frekuensi, dan satu kali gempa vulkanik dalam.


"Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer, dan sektoral barat daya-timur laut 7 kilometer dari pusat erupsi," imbau PGA Lewotobi dalam laporan tertulisnya.

 

 

 

 

Baca juga: Penyintas Letusan Gunung Lewotobi Jual Sisa Harta di Tenda Pengungsian

 

 

 

 

 

 

 

 


Sejak dua hari terakhir, 9-10 Juli 2025, Lewotobi Laki-laki tidak mengalami erupsi. Meski begitu, kawah gunung strato volkano itu mengeluarkan asap bertekanan. Potensi erupsi dahsyat masih bisa terjadi kapan saja.


Seperti yang terjadi pada Senin (07/07/25) lalu, Lewotobi Laki-laki reaktif signifikan lalu erupsi setinggi 18.000 meter. Sebelum letusan terjadi, pengamat PGA Lewotobi memberikan himbauan beberapa jam sebelumnya.


Sementara itu, sekira 5.000 jiwa hingga kini masih mengungsi di pos lapangan (Poslap) terpusat maupun pengungsian mandiri.


Warga penyintas berasal dari wilayah zona bayaha, meliputi dua desa di Kecamatan Ile Bura dan empat desa di Kecamatan Wulanggitang. (Cbl)

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved