Berita Sikka
RD. Adrianus Nong Rony Disambut Meriah di Kampung Halamannya di Wairita Sikka
uasana penuh sukacita dan semangat iman terpancar dari umat Katolik Kuasi Paroki Wairita, Keuskupan Maumere, saat menyambut imam baru
Baca juga: Komunitas Bidara Kenalkan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim bagi Warga di Nagekeo, NTT
Pastor Paroki Kuasi Wairita, RD. Kanis Mbani, dalam sambutannya mengungkapkan rasa kagum atas kesibukan luar biasa umat Wairita dalam mempersiapkan acara syukuran ini.
“Ada apa Wairita sehingga pada 3–4 hari ini engkau begitu sibuk mempersiapkan segala-galanya, menghabiskan banyak waktu dan mencurahkan banyak tenaga? Jawabannya hanya satu: acara syukuran sore hari ini!” ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada keluarga yang secara istimewa telah mendukung hingga Romo Rony dapat menjadi diakon, ditahbiskan menjadi imam, dan kini hadir merayakan syukuran bersama umat.
“Tercatat dalam kronik Kuasi Paroki Wairita, Romo Rony adalah imam kelima dari paroki ini. Dalam satu tahun enam bulan ini, saya merasa berkat luar biasa bagi paroki ini karena baru Oktober tahun lalu kita merayakan syukuran imam baru dari Romo Ono di Wairbleler. Sekarang kita merayakan syukuran imam baru dari Romo Rony di Wairita. September nanti, tahbisan imam baru Diakon Patris Manuk dari Nangahaledoi. Berarti dalam satu tahun enam bulan, kita panen tiga imam baru,” jelasnya.
Baca juga: Injil Katolik Hari Minggu 13 Juli 2025 Lengkap Mazmur Tanggapan
RD. Kanis Mbani juga mengajak seluruh umat yang hadir untuk mendoakan RD. Rony yang kini menjalankan tugas misioner sebagai imam projo Keuskupan Palangkaraya.
RD. Adi Wiratno, imam diosesan dari Dekanat Kotawaringin Timur, dalam sambutannya mengatakan bahwa kehadiran mereka dalam acara syukuran RD. Rony adalah bagian dari promosi panggilan dan pelayanan Gereja universal, khususnya di wilayah Kalimantan yang kekurangan tenaga imam.
“Keuskupan Palangkaraya memiliki 30 paroki dengan wilayah yang sangat luas. Kalau di Keuskupan Maumere dari keuskupan ke paroki hanya butuh 30 menit, di Kalimantan perlu satu hari perjalanan karena jarak yang jauh dan kondisi wilayah,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa mayoritas umat yang mereka layani berasal dari Nusa Tenggara Timur, termasuk dari Maumere, baik di Kalimantan Barat, Tengah, maupun Timur.
“Jadi saya melihat ini sebagai sesuatu yang bagus. Kalau banyak kesulitan di tanah kelahiran NTT, maka pergilah ke tanah terjanji yaitu Kalimantan,” ujarnya.
Cerita Nakes di Boru Flores Timur Selamatkan Pasien dan Bersembunyi di Bawah Kolong Meja |
![]() |
---|
1000 Warga Diaspora Ende di Jakarta Bakal Menari Gawi di TMII |
![]() |
---|
Picnic Over The Hill di Labuan Bajo Manggarai Barat Disambut Positif Para Pengunjung |
![]() |
---|
Nikmati dan Coba Kopi Timur Seharga 10000 di Kota Labuan Bajo Manggarai Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.