Gunung Lewotolok Erupsi

Gunung Api Lewotolok Lembata Meletus Dini Hari Tadi, Tinggi Kolom 200 Meter

Gunung Api Ili Lewotolok di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur dilaporkan Meletus, Minggu 13 Juli 2025 dini hari tadi sekitar pukul 02:04 Wita.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MAGMA INDONESIA
GUNUNG LEWOTOLOK - Gunung Api Ili Lewotolok di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur dilaporkan Meletus, Minggu 13 Juli 2025 dini hari tadi sekitar pukul 02:04 Wita. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Gunung Api Ili Lewotolok di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur dilaporkan Meletus, Minggu 13 Juli 2025 dini hari tadi sekitar pukul 02:04 Wita.

Hal itu disampaikan oleh Petugas Posmat Gunung Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel.

"Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Minggu, 13 Juli 2025, pukul 02:04 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 200 m di atas puncak (± 1623 m di atas permukaan laut),"ujar Yeremias dikutip dari laman magma.esdm.go.id Minggu pagi.

Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. 

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 33 mm dan durasi 60 detik.

Ia menyebutkan Gunung saat ini berada dilevel III atau siaga.

Baca juga: 6 Jam Terakhir Gunung Lewotolok Lembata 48 Kali Gempa Erupsi, Arah Angin ke Arah Barat

 

Rekomendasi

Pada tingkat aktivitas Level III (Siaga) :

[1] Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut G. Ili Lewotolok.

(2) Masyarakat dihimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah G. Ili Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktifitas gunungapi yang sedang dalam fase erupsi. Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.

(3) Pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Ili Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Badan Geologi di Bandung untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas G. Ili Lewotolok.

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber magma.esdm.go.id/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved