Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Senin 14 Juli 2025, Menyambut Dia yang Mengutus Aku
Mari simak renungan harian Katolik Senin 14 Juli 2025. Tema renungan harian katolik menyambut dia yang mengutus aku.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Senin 14 Juli 2025.
Tema renungan harian katolik menyambut dia yang mengutus aku.
Renungan harian katolik disusun oleh Bruder Pio Hayon SVD.
Baca renungan harian katolik ini dengan penuh iman
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Selasa 15 Juli 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Hari ini perayaan Pekan Biasa XV dan pesta Santo Kamillus dr Lellis dengan warna liturgi hijau.
Bacaan I: Kel. 1: 8-14.22
Injil: Mat. 10: 34- 11: 1
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Hari ini bacaan-bacaan yang kita renungkan, menghadapkan kita pada dua situasi yang berbeda namun saling melengkapi: penindasan terhadap bangsa Israel di Mesir dan pengutusan para murid oleh Yesus. Tema "Menyambut Dia yang mengutus Aku" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita merespons kehadiran dan pesan Kristus dalam hidup kita, serta bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang diutus oleh-Nya.
Dalam bacaan kitab Keluaran 1:8-14, 22, kita membaca tentang bagaimana bangsa Israel ditindas oleh Firaun yang baru, yang tidak mengenal Yusuf. Firaun takut bahwa jumlah bangsa Israel akan semakin banyak dan mereka akan berbalik melawan Mesir. Oleh karena itu, ia memperbudak mereka dan memerintahkan agar semua bayi laki-laki Ibrani dibunuh.
Kisah ini menggambarkan bagaimana orang-orang yang tidak mengenal Allah sering kali bertindak dengan kejam dan menindas mereka yang berbeda. Sedangkan dalam Injil Matius 10:34-11:1, Yesus mengutus kedua belas murid-Nya untuk memberitakan Injil. Ia memperingatkan mereka bahwa Ia datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Ia mengatakan bahwa akan terjadi perpecahan dalam keluarga karena iman kepada-Nya.
Yesus juga menyatakan bahwa siapa pun yang mengasihi ayah atau ibunya lebih daripada-Nya, tidak layak bagi-Nya, dan siapa pun yang tidak memikul salibnya dan mengikuti Dia, tidak layak bagi-Nya. Yesus menekankan bahwa mengikuti-Nya membutuhkan komitmen total dan kesediaan untuk menghadapi konsekuensi dari pilihan kita.
Yesus melanjutkan dengan mengatakan, "Siapa menyambut kamu, menyambut Aku, dan siapa menyambut Aku, menyambut Dia yang mengutus Aku." Ini menunjukkan bahwa bagaimana kita memperlakukan para utusan Kristus mencerminkan bagaimana kita memperlakukan Kristus sendiri dan Allah yang mengutus-Nya. Menyambut seorang nabi sebagai nabi akan menerima upah nabi, dan menyambut seorang benar sebagai orang benar akan menerima upah orang benar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.