Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Selasa 15 Juli 2025, Celakalah Engkau Khorazim dan Betsaida
Mari simak renungan harian Katolik Selasa 15 Juli 2025. Tema renungan harian Katolik celakalah engkau Khorazim dan Betsaida.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Selasa 15 Juli 2025.
Tema renungan harian Katolik celakalah engkau Khorazim dan Betsaida.
Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Hari Selasa 15 Juli 2025 merupakan, hari Selasa Biasa XV, peringatan wajib Santo Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja, Santo Yakobus dari Nisiba, Uskup dan Pengaku Iman, dengan warna liturgi putih.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 15 Juli 2025, Menikmati Kelegaan dari Tuhan Yesus
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Selasa 15 Juli 2025 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Kel 2:1-15a
Anak itu diberi nama Musa, sebab ia telah ditarik dari air. Ketika Musa telah dewasa, ia mendapatkan saudara-saudaranya.
Waktu umat Israel ditindas di Mesir ada seorang pria dari suku Lewi yang kawin dengan seorang wanita dari suku yang sama. Wanita itu mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia melihat bahwa anak itu tampan; maka disembunyikannya tiga bulan lamanya.
Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi. Maka diambilnya sebuah peti pandan dan dipakalnya dengan gala-gala dan ter. Lalu diletakkan bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil. Kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan bayi itu.
Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai. Maka terlihatlah oleh Puteri Firaun peti di tengah-tengah teberau itu. Ia menyuruh seorang hambanya untuk mengambilnya. Ketika peti itu dibuka, dilihatnya seorang bayi yang menangis.
Maka ibalah hatinya dan ia berkata, “Tentulah ini bayi orang Ibrani.” Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun, “Maukah Tuan Puteri agar kupanggilkah seorang inang penyusu dari kaum Ibrani untuk menyusui bayi itu bagi tuan puteri?”
Sahut puteri Firaun kepadanya, “Baiklah!” Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu. Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu, “Bawalah bayi ini dan susuilah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu.”
Kemudian ibu itu mengambil bayinya dan menyusui dia. Ketika anak itu sudah besar, ibunya membawa dia kepada puteri Firaun dan diberi nama Musa, sebab katanya, “Aku telah menarik dia dari air.” Pada suatu hari, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.