Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Selasa 15 Juli 2025, Celakalah Engkau Khorazim dan Betsaida
Mari simak renungan harian Katolik Selasa 15 Juli 2025. Tema renungan harian Katolik celakalah engkau Khorazim dan Betsaida.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mujizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau Betsaida!
Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu,
‘Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.’ Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak!
Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu’.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, kita memperingati Santo Bonaventura, Uskup dan pujangga gereja. Ia seorang teolog dan filsuf Fransiskan yang dikenal karena kebijaksanaan dan kesetiaannya kepada Kristus. Tema "Celakalah engkau Khorazim dan Betsaida" mengajak kita untuk merenungkan tentang tanggung jawab kita terhadap berkat-berkat yang telah kita terima dan konsekuensi dari ketidakpedulian terhadap panggilan Tuhan. Bacaan-bacaan kita pertama dari kitab Keluaran 2:1-15a, kita membaca tentang kelahiran Musa dan bagaimana ia diselamatkan dari pembantaian bayi-bayi Ibrani oleh Firaun. Musa kemudian dibesarkan di istana Firaun, tetapi hatinya tetap tertuju pada bangsanya yang tertindas.
Ketika ia melihat seorang Mesir memukul seorang Ibrani, Musa membela bangsanya dan membunuh orang Mesir itu. Tindakan ini menunjukkan keberanian dan kepedulian Musa terhadap penderitaan orang lain, tetapi juga menunjukkan bahwa ia belum siap untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan. Dan berikutnya dari Injil Matius 11:20-24, Yesus mengecam kota-kota Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum karena mereka tidak bertobat meskipun telah menyaksikan banyak mukjizat yang dilakukan-Nya di tengah-tengah mereka. Ia mengatakan bahwa jika mukjizat-mukjizat itu dilakukan di Tirus dan Sidon, mereka tentu sudah lama bertobat.
Yesus juga menyatakan bahwa pada hari penghakiman, Tirus dan Sidon akan lebih ringan tanggungannya daripada kota-kota itu. Ini menunjukkan bahwa semakin besar berkat dan kesempatan yang kita terima, semakin besar pula tanggung jawab kita untuk merespons dengan iman dan pertobatan. Santo Bonaventura adalah contoh nyata dari seseorang yang merespons berkat-berkat yang telah diterimanya dengan setia. Ia menggunakan karunia intelektualnya untuk mempelajari dan mengajarkan teologi, serta melayani Gereja dengan penuh kasih. Ia dikenal karena kebijaksanaannya, kerendahan hatinya, dan cintanya kepada Kristus. Hidupnya adalah kesaksian tentang bagaimana kita dapat menggunakan talenta dan sumber daya kita untuk memuliakan Allah dan melayani sesama.
Refleksi kita atas permenungan dari bacaan-bacaan adalah Berkat dan Tanggung Jawab: Apakah kita menyadari berkat-berkat yang telah kita terima dalam hidup ini? Apakah kita menggunakan berkat-berkat itu untuk memuliakan Allah dan melayani sesama, ataukah kita menyia-nyiakannya? Respons terhadap Panggilan: Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun telah menyaksikan banyak mukjizat. Bagaimana kita merespons panggilan Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita membuka hati kita untuk menerima kasih dan kebenaran-Nya? Teladan Santo Bonaventura: Bagaimana kita dapat meneladani kebijaksanaan, kerendahan hati, dan cinta Santo Bonaventura kepada Kristus dalam hidup kita sehari-hari?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: hari ini, marilah kita merenungkan bagaimana kita dapat menggunakan berkat-berkat yang telah kita terima untuk memuliakan Allah dan melayani sesama. Kedua, semoga kita diberi hikmat untuk mengenali kehendak-Nya dan kekuatan untuk melaksanakannya. Ketiga, mari kita berdoa agar kita tidak menjadi seperti kota-kota yang dikutuk oleh Yesus, melainkan menjadi saksi yang hidup bagi kasih dan kebenaran-Nya di dunia ini, seperti Santo Bonaventura yang setia. (Sumber iman katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.