Gunung Lewotolok Erupsi

Gunung Lewotolok Lembata Meletus, Tinggi Kolom 300 Meter

Gunung Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, meletus dengan tinggi kolom 300 Meter, Rabu 16 Juli 2025 pagi.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MAGMA INDONESIA
GUNUNG LEWOTOLOK - Gunung Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, meletus dengan tinggi kolom 300 Meter, Rabu 16 Juli 2025 pagi. Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Gunung Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, meletus dengan tinggi kolom 300 Meter, Rabu 16 Juli 2025 pagi.

Hal itu disampaikan oleh Petugas Posmat Gunung Lewotolok, Fajaruddin M. Balido.

Diketahui, Gunung Lewotolok saat ini berada di level III atau Siaga.

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

Baca juga: 24 Jam Terakhir, Gunung Lewotolok Lembata 227 Kali Gempa Erupsi

 

"Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Rabu, 16 Juli 2025, pukul 09:08 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 300 m di atas puncak (± 1723 m di atas permukaan laut),"tulis Fajaruddin dikutip dari laman magma.esdm.go.id Rabu pagi.

Ia menyebutkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. 

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 38 detik.

Rekomendasi

Pada tingkat aktivitas Level III (Siaga) :

[1] Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut G. Ili Lewotolok.

(2) Masyarakat dihimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah G. Ili Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktifitas gunungapi yang sedang dalam fase erupsi. Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.

(3) Pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Ili Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Badan Geologi di Bandung untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas G. Ili Lewotolok.

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (sumber magma.esdm.go.id/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved