Berita Belu
Pemda Belu dan Konsulat Timor Leste Bahas Penguatan Kerja Sama Lintas Batas
Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST, menerima kunjungan resmi dari Konsulat Republik Demokratik Ti
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves menerima kunjungan resmi dari Konsulat Republik Demokratik Timor Leste untuk Indonesia di Kupang, yang dipimpin oleh Espedito da Conceicao Ribeiro, Selasa (15/7/2025).
Kunjungan ini untuk mempererat hubungan kerja sama lintas batas antara Kabupaten Belu dan Timor Leste, terutama di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, hingga perlindungan warga negara.
“Kami menyambut baik kedatangan Bapak Konsulat dan jajaran. Harapan kami, kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya antara Belu dan Timor Leste dapat terus kita hidupkan. Kita ini satu pulau, satu sejarah, satu leluhur. Maka kehidupan masyarakat di kawasan perbatasan harus kita perhatikan bersama,” kata Wabup Vicente.
Dalam pertemuan tersebut, Wabup Vicente mendorong pengaktifan kembali pasar-pasar tradisional di wilayah perbatasan sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat lintas negara.
Baca juga: 260 Siswa Baru Ikut MPLS di SMKN 3 Maumere Sikka Biar Betah di Sekolah
Ia juga menyampaikan undangan partisipasi dari Timor Leste dalam sejumlah agenda budaya dan ekonomi yang akan digelar Pemerintah Kabupaten Belu.
“Bulan September nanti kita akan menggelar Festival Fulan Fehan, dan kami berharap teman-teman dari Timor Leste bisa turut ambil bagian. Begitu pula dalam rangkaian kegiatan menyambut HUT RI pada 10–13 Agustus 2025. Kami undang untuk berpartisipasi dalam pameran UMKM di kawasan perbatasan,” ungkap Vicente.
Terkait mobilitas warga perbatasan, Vicente berharap agar masyarakat bisa melintas dengan lebih mudah menggunakan Pas Lintas Batas (PLB) untuk kepentingan sosial, budaya, kegiatan olahraga, maupun keadaan darurat seperti pengobatan atau kedukaan.
“Kami harap ada kebijakan khusus agar masyarakat cukup menggunakan PLB tanpa harus membuat paspor, terutama untuk situasi mendesak. Ini bagian dari pendekatan kemanusiaan dalam melayani masyarakat perbatasan,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan yang lebih manusiawi dalam mengatur aktivitas ekonomi kecil, seperti perlintasan barang kebutuhan rumah tangga.
“Kalau ada warga bawa 5-10 liter minyak goreng ke Timor Leste hanya untuk keluarga, itu sebaiknya diberi ruang. Kita ingin masyarakat perbatasan hidup lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Konsulat Timor Leste, Espedito da Conceicao Ribeiro, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten Belu dan menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan baik antarbangsa di kawasan perbatasan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Wakil Bupati Belu dan seluruh jajaran atas sambutan yang penuh kehormatan ini. Kami percaya silaturahmi ini memperkuat kerja sama dan semangat kekeluargaan yang telah terjalin selama ini,” ungkap Espedito.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.