Berita Flores Timur

Puskesmas Sagu di Flotim Tak Punya Dokter, Konsultasi Gawat Lewat Pesan

Ketiadaan tenaga dokter menghambat pelayanan pasien di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesma

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
PUSKESMAS-Tampak depan Puskesmas Sagu di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, Kamis, 17 Juli 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Ketiadaan tenaga dokter menghambat pelayanan pasien di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sagu, Kecamatan Adodara, Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT.

Kenyataan ini terjadi sejak lima bulan terakhir, Februari sampai Juli 2025. Layanan kesehatan masyarakat meliputi delapan desa, khususnya pasien gawat darurat menjadi tak maksimal. Keadaan ini juga menyulitkan 15 tenaga kesehatan di sana.

Kepala Puskesmas Sagu, Yohana Fransiska Bahi, mengatakan dokter umum yang mulanya bertugas sedang melanjutkan studi spesialis. Pihak medis dan pasien berkonsultasi ke dokter konsulen melalui pesan. Sang dokter bernama, Richard, itu juga bertugas di Puskesmas Lambunga, Kecamatan Kelubagolit.

Baca juga: Jaksa Kejar Indikasi Proyek Air Ile Boleng Rp 8,7 Miliar, Warga Flotim NTT : Itu Proyek Mubazir

 

 

Lewat dokter konsulen, ceritanya, tenaga medis hanya berkonsultasi di sela-sela waktu yang kadang tak berjalan efektif, apa lagi saat keadaan genting. Richard kadang tak sempat memberikan arahan lantaran menangani pasien di tempat tugasnya di Lambunga.

"Kalau untuk kasus-kasus, atau pasien yang emergency yang harus ada intervensi dokter, maka kami harus konsultasi untuk tindakan medisnya," ceritanya, Kamis, 17 Juli 2025.

Saat pesan konsultasi belum direspons, pasien gawat darurat yang butuh penanganan segera akan langsung diambil tindakan rujukan tanpa arahan dokter konsulen.

"Kalau kondisi tak memungkinkan, maka kami langsung jalan," ungkap Yohana.

Menurut Yohana, dr. Richard ditunjuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Flores Timur untuk menjadi dokter konsulen di Puskesmas Sagu. Perannya terbagi ke Puskesmas Lambunga dengan total 12 desa.

Perawat dan bidan di Puskesmas Sagu akhirnya menangani beragam kasus yang harusnya ditangani dokter. Tantangan penuh risiko terhadap kualitas layanan.

Yohana dan tenaga kesehatan setempat berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur menanggapi serius persoalan ini. (Cbl)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved