Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 26 Juli 2025, Melihat dengan Mata Iman
Mari simak renungan harian Katolik Sabtu 26 Juli 2025. Tema renungan harian Katolik melihat dengan mata iman.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
— Matius 13:16–17
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berbicara langsung kepada para murid-Nya.
Ia menyebut mereka berbahagia karena mereka menjadi saksi langsung atas karya Allah yang nyata di dalam diri-Nya.
Sebuah pernyataan yang sederhana, namun sarat makna bagi kita yang hidup di zaman digital ini. Hari ini kita diajak untuk menyadari betapa istimewanya menjadi orang beriman Katolik di tengah dunia yang serba cepat, penuh informasi, tapi seringkali kehilangan makna.
Melihat dengan Mata Iman
“Berbahagialah matamu karena melihat,” kata Yesus. Dalam konteks renungan Katolik harian, ini bukan hanya soal melihat dengan mata jasmani, tetapi melihat dengan mata iman. Dunia digital hari ini menawarkan banyak hal yang bisa kita lihat: berita, hiburan, konten viral, bahkan hal-hal rohani. Tapi, apakah semua itu membuat kita semakin dekat dengan Tuhan?
Kita perlu belajar melihat seperti para murid: dengan kerinduan dan pengharapan. Mata iman membuat kita mampu menangkap kehadiran Tuhan di balik rutinitas harian. Melalui doa, misa online, komunitas digital Katolik, dan juga konten rohani di media sosial, kita bisa “melihat” Yesus secara nyata dalam kehidupan kita.
Mendengar Sabda Tuhan di Era Serba Bising
“Telingamu karena mendengar…” Mendengar menjadi tantangan besar di era sekarang. Kita dibanjiri notifikasi, suara, opini, dan algoritma. Namun, Yesus mengundang kita untuk mendengar sabda-Nya—bukan sekadar mendengar dengan telinga, tapi dengan hati yang terbuka.
Bagaimana cara mendengar sabda Tuhan di zaman ini? Salah satunya adalah dengan menyediakan waktu untuk membaca Kitab Suci, mendengarkan homili secara online, mengikuti podcast rohani Katolik, atau daily devotional. Mendengar sabda Tuhan berarti memberi ruang bagi-Nya untuk berbicara di hati kita, bahkan di tengah kebisingan dunia.
Menghargai Privilege Iman
Yesus berkata bahwa banyak nabi dan orang benar ingin mengalami apa yang para murid alami, tetapi tidak mendapat kesempatan itu. Kita pun hidup dalam masa yang luar biasa: akses terhadap ajaran iman Katolik begitu mudah, hanya dengan satu klik. Tetapi, apakah kita menyadari betapa berharganya anugerah ini?
Setiap kali kita membuka aplikasi Alkitab, menghadiri misa (offline atau online), atau berbagi renungan di Instagram, kita sebenarnya sedang menikmati privilege iman yang luar biasa. Jangan sampai anugerah ini berlalu begitu saja tanpa kita sadari nilainya.
Hidup dalam Syukur dan Kesadaran
Renungan hari ini menegaskan bahwa menjadi murid Kristus bukan sekadar status, tetapi undangan untuk menyadari dan menghargai. Kita dipanggil untuk hidup dalam syukur setiap hari, karena kita telah diberikan mata dan telinga iman yang membuat kita mampu mengenal Yesus lebih dalam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.