Berita Labuan Bajo
Kisah Firgi Sonawan, Pedagang Bakso Keliling Mengais Rejeki di Labuan Bajo
Sejak tujuh tahun lalu dia memilih merantau dari Malang, mengadu nasib di salah satu destinasi pariwisata super prioritas, Labuan Bajo.
Penulis: Petrus Chrisantus Gonzales | Editor: Cristin Adal
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Frigi Sonawan, (24) kerap dijumpai di beberapa titik di kota Labuan Bajo, Manggarai Barat, bersama gerobak baksonya.
Sejak tujuh tahun lalu dia memilih merantau dari Malang, mengadu nasib di salah satu destinasi pariwisata super prioritas, Labuan Bajo.
Bakso yang dijualnya bukan miliknya melainkan usah sang paman yang juga berdomisili di Gang Gung Mas, Labuan Bajo, Manggarai Barat. Pada gerobak dagangannya itu tertulis nama Basko Barokah.
Disaksikan TRIBUNFLORES.COM, Rabu (30/7/2025), Firgi sedang berteduh di bawah pohon jambu air. Gebrobak roda duanya diparki di bahu Jalan Manggarai Golek, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat.
Baca juga: Es Cendol Legendaris di Labuan Bajo Solusi Dahaga Para Pembeli
Bakso yang dijual dengan ukuran besar dan kecil. Sementara untuk topping ada mie kuning, pangsit, telur rebus, dan tahu. Harganya bervariasi dari Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu sesuai banyaknya topping dan ukuran bakso.
"Rp 10 ribu itu tujuh pentol kecil, mie dan kuah dan pangsit. Rp 15.000, menu sama seperti harga sepuluh ribu rupiah, tetapi ditambah telur rebus. Sedangkan untuk harga Rp 20.000, komplit sama pentolan besar satu," kata Firgi.
Dia setiap hari mendorong gerobak dari Gang Gunung Mas, mengitari lorong-lorong kecil di kota Labuan Bajo mulai pukul 10.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita.
"Paling jauh jalan sampai di Lancang dan Sernaru. Keluar pagi pukul 10.00 wita, pulang pukul 21.00 wita," tuturnya.
Sehari ia menyiapkan 50 porsi. Rata-rata terjual sampai 40 porsi dalam sehari. (moa)
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.