Gunung Lewotobi Erupsi

Petugas Posmat Ungkap Kondisi Gunung Lewotobi Laki-laki 24 Jam Terakhir

Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini level IV atau Awas. Diminta untuk menjauhi zona bahaya akibat ledakan Lewotobi NTT.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / MAGMA INDONESIA
GUNUNG API LEWOTOBI - Petugas Posmat Gunung Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere melaporkan kondisi 24 jam terakhir Gunung api Lewotobi Laki-laki, Jumat 1 Agustus 2025 pukul 00.00 Wita -24.00 Wita. 

Tinggi kolom letus mencapai 18.000 meter. Saat ini Gunung Lewotobi aktivitas level IV atau Awas.

"Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Sabtu, 02 Agustus 2025, pukul 01:05 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 18000 m di atas puncak (± 19584 m di atas permukaan laut),"ujar Petugas Posmat Gunung Lewotobi, Emanuel Rofinus Bere dikutip dari laman magma.esdm.go.id Sabtu pagi.

Ia menyebutkan kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya, barat dan barat laut. 

Tinggi Kolom 10 KM

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus besar atau eksplosif, Jumat (01/08/25) pukul 20.48 Wita.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, berjarak 7 kilometer dari gunung itu, melaporkan tinggi kolom abu mencapai 10 kilo meter di atas puncak kawah.

"Erupsi dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara 3 menit 40 detik," ungkap Kepala Pos PGA, Herman Yosef Mboro.

Terlihat Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, gunung Level IV (Awas) itu tampak membara. Api menjalar hampir ke semua badan gunung di bagian barat. Desa Boru juga berada di sisi barat dari gunung strato volkano dengan tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut itu.

Seperti sebelumnya, erupsi kali ini juga disertai gemuruh panjang. Beberapa desa di sekitarnya, seperti Desa Boru dan Desa Pululera dihujani abu dan kerikil.

Masyarakat diminta tak melakukan aktivitas apapun dalam radius maksimal 7 kilometer demi terhindar dari lontaran batu dan luncuran awan panas.

Desa-desa di dalam kawasan rawan bencana (KRB) seperti Dulipali, Hokeng Jaya, Klatanlo, Nawokote, Podor, dan Kampung Baru, masih mengungsi ke tempat aman. Meski demikian, tak menutup kemungkinan ada penyintas yang berada di zona KRB.

Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas) dengan rekomendasi:

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan Sektoral Barat Daya - Timur laut  7 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki .
 
Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved