Prada Lucky Namo Meninggal
Korem Wira Sakti Kupang Dalami Kematian Prada Lucky Namo, Diduga Tewas Dianiaya Senior di Nagekeo
Prada Lucky menghembuskan nafas terakhirnya di Ruang IGD RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu 6 Agustus 2026 sekitar pukul 11.23 WITA.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
TRIBUNFLORES.COM, NAGEKEO- Komando Resor Militer (Korem) 161/Wira Sakti sementara mendalami kemati Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), meninggal dunia yang diduga dianiaya seniornya.
"Kita masih dalami," ungkap singkat Kapenrem 161/Wira Sakti Mayor Inf. I Gusti Komang Surya Negara melalui pesan WhatsAppnya saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Rabu 6 Agustus 2025 malam.
Prada Lucky menghembuskan nafas terakhirnya di Ruang IGD RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu 6 Agustus 2025 sekitar pukul 11.23 WITA.
Kematian Prada Lucky menyita perhatian publik karena diduga kuat sebagai korban penganiayaan oleh seniornya di lingkungan Batalyon TP 834/WM.
Ia menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari di rumah sakit tersebut.
Baca juga: Denpom Ende Tangani Kasus Kematian Prada Lucky Namo di Nagekeo, Diduga Dianiaya Senior
Respon Denpom Ende
Sebelumnya, kasus kematian Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) yang meninggal dunia di Ruang IGD RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu (6/8/2025), sekitar pukul 11.23 WITA kini ditangani Sub Denpom IX/1-1 Ende.
Hal itu disampaikan Komandan Kompi (Danki) dari satuan tempat Prada Lucky bertugas yang diketahui bernama Rahmat saat dikonfirmasi TribunFlores.com, Rabu (6/8/2025) malam melalui telepon selulernya.
"Terkait kasus kematian almarhum ini sementara masih proses penanganan oleh Sub Denpom Ende karena saat ini komandan batalyon tidak ada di tempat jadi saya tidak bisa memberikan statement bagaimana-bagaimana, bukan kapasitas saya tapi sementara prosesnya sudah ditangani Sub Denpom Ende," ujar Rahmat.
Ia juga enggan memberikan penjelasan terkait adanya dugaan penganiayaan hingga menyebabkan Prada Lucky Namo meninggal dunia.
"Kalau terkait benar tidaknya adanya penganiayaan, inikan sementara masih didalami Sub Denpom Ende, jadi belum ada hasilnya jadi saya tidak berani keluarkan statement," tandas Rahmat.
Sebelumnya diberitakan, Kematian Prada Lucky menyita perhatian publik karena diduga kuat sebagai korban penganiayaan oleh seniornya di lingkungan Batalyon TP 834/WM.
Ia menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.