Prada Lucky Namo Meninggal
Prada Lucky Namo Meninggal di Barak, Ini Tanggapan DPRD NTT
DPRD NTT menyebut tewasnya Prajurit Dua (Prada) Lucky Namo memperlihatkan berubahnya jiwa korsa menjadi
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -DPRD NTT menyebut tewasnya Prajurit Dua (Prada) Lucky Namo memperlihatkan berubahnya jiwa korsa menjadi monster menakutkan.
Adapun Lucky meninggal dunia diduga dianiaya seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 di Kabupaten Nagekeo. Lucky meninggal setelah menjalani perawatan insentif di RSUD Aeramo Nagekeo.
Inche Sayuna, anggota DPRD NTT berkata, kematian Prada Lucky Namo telah memberi sebuah catatan yg memilukan dan memalukan bagi institusi TNI.
"Jiwa korsa yang selama ini didengungkan sebagai sebuah kebanggaan seketika berubah menjadi monster yang sangat menakutkan ketika salah digunakan," kata Inche, Kamis (14/8/2025).
Baca juga: Faperta Undana Luncurkan Aplikasi Irigasi Tetes Otomatis untuk Optimasi Lahan Kering
Politisi Golkar ini mengatakan, jiwa korsa selama ini didengungkan menjadi semangat persaudaraan, loyalitas, dan solidaritas antar sesama prajurit. Namun, bila dilebur pada budaya senioritas yang keras, maka itu akan berubah menjadi bencana.
Hal itu pun terlihat dalam kasus yang dialami Lucky. 20 orang yang menjadi tersangka, kata Inche, menegaskan barak militer telah bergeser fungsinya. Harusnya barak militer menjadi ruang pendisiplinan dan pembinaan.
"Barak militer sudah menjadi sebuah ruang penyiksaan yang menakutkan ketika pembinaan itu didistribusi secara hierarki tanpa konsep yang jelas terkait model pembinaan," kata Inche, yang juga aktivis kemanusiaan ini.
Pada bagian inilah, menurut Inche, TNI harus serius mengembalikan marwah pembinaan fisik bagi prajuritnya. Sebab sangat rawan terhadap kekerasan. Inche mengutuk tindakan prajurit TNI yang menyebabkan kematian Lucky.
"Ini perbuatan yang keji dan biadab karena dilakukan secara sadar dan bersama-sama. Saya sungguh berharap proses investigasi harus dilakukan secara menyeluruh dan transparan," sambung Inche.
Dia mendorong keterbukaan dan tidak berpihak pada siapapun dalam penegakkan hukum. Semua pelaku yang terlibat perlu diproses, terlepas dari status atau posisi orang tersebut. Itu merupakan bentuk keadilan sesungguhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.