Prada Lucky Namo Meninggal

Prada Lucky Namo Meninggal di Barak, Ini Tanggapan DPRD NTT

DPRD NTT menyebut tewasnya Prajurit Dua (Prada) Lucky Namo memperlihatkan berubahnya jiwa korsa menjadi

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
MOHON KEPADA PANGDAM- Ibu kandung almarhum Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mierpey bersimpuh di kaki Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto. Ia memohon keadilan bagi anaknya. Senin, (11/8/2025) di rumah duka Lucky Namo, Kelurahan Kuanino Kota Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  -DPRD NTT menyebut tewasnya Prajurit Dua (Prada) Lucky Namo memperlihatkan berubahnya jiwa korsa menjadi monster menakutkan. 

Adapun Lucky meninggal dunia diduga dianiaya seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 di Kabupaten Nagekeo. Lucky meninggal setelah menjalani perawatan insentif di RSUD Aeramo Nagekeo. 

Inche Sayuna, anggota DPRD NTT berkata, kematian Prada Lucky Namo telah memberi  sebuah catatan yg memilukan dan memalukan bagi institusi TNI. 

"Jiwa korsa yang selama ini didengungkan sebagai sebuah kebanggaan seketika berubah menjadi monster yang sangat menakutkan ketika salah digunakan," kata Inche, Kamis (14/8/2025). 

 

Baca juga: Faperta Undana Luncurkan Aplikasi Irigasi Tetes Otomatis untuk Optimasi Lahan Kering

 

 

 

Politisi Golkar ini mengatakan, jiwa korsa selama ini didengungkan menjadi semangat persaudaraan, loyalitas, dan solidaritas antar sesama prajurit. Namun, bila dilebur pada budaya senioritas yang keras, maka itu akan berubah menjadi bencana. 

Hal itu pun terlihat dalam kasus yang dialami Lucky. 20 orang yang menjadi tersangka, kata Inche, menegaskan barak militer telah bergeser fungsinya. Harusnya barak militer menjadi ruang pendisiplinan dan pembinaan. 

"Barak militer sudah menjadi sebuah ruang penyiksaan yang menakutkan ketika pembinaan itu didistribusi secara hierarki tanpa konsep yang jelas terkait model pembinaan," kata Inche, yang juga aktivis kemanusiaan ini. 

Pada bagian inilah, menurut Inche, TNI harus serius mengembalikan marwah pembinaan fisik bagi prajuritnya. Sebab sangat rawan terhadap kekerasan. Inche mengutuk tindakan prajurit TNI yang menyebabkan kematian Lucky. 

"Ini perbuatan yang keji dan biadab karena  dilakukan secara sadar dan bersama-sama. Saya sungguh berharap proses investigasi harus dilakukan secara menyeluruh dan transparan," sambung Inche. 

Dia mendorong keterbukaan dan tidak berpihak pada siapapun dalam penegakkan hukum. Semua pelaku yang terlibat perlu diproses, terlepas dari status atau posisi orang tersebut. Itu merupakan bentuk keadilan sesungguhnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved