Berita TTS

Local Aminat Kelola Pangan Lokal  Agar Anak Muda Tidak Keluar Kampung dan Merantau

UMKM Local Aminat, salah satu UMKM binaan Orang Muda di Desa Bonleu, Kecamatan Tobu, dibentuk dengan salah s

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/MARIA VIANEY GUNU GOKOK
UMKM - Ketua Kelompok Local Aminat, Yanes Fobia (kanan) bersama rekannya di Stand UMKM di Desa Fatumnutu, Kecamatan Polen. 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE- Local Aminat, salah satu kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Orang Muda di Desa Bonleu, Kecamatan Tobu, dibentuk dengan salah satu tujuan agar anak muda tidak meninggalkan desanya. 

Hal ini disampaikan Ketua Kelompok Local Aminat, Yanes Fobia, saat diwawancarai Rabu (13/8/2025) lalu, di stand UMKM Desa Fatumnutu, Kecamatan Polen. 

UMKM yang baru dirintis bulan Mei 2025 lalu ini, memproduksi cemilan dari pangan lokal yang menjadi komoditi unggulan di desa Bonleu, Kecamatan Tobu. 

 

Baca juga: Kronologi Dump Truk Terjun ke Jurang di Langetana Nagekeo

 

 

Ketua Kelompok UMKM pemuda, Yanes Fobia mengatakan lebih lanjut, UMKM ini dibentuk dengan mendaraskan pada dua tujuan utama. 

"Tujuan utama kami membentuk UMKM Local Aminat ini yaitu untuk membangun serta meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Selain itu yang tidak kalah pentingnya yaitu agar anak muda tidak berpikir untuk merantau, jadi kami menciptakan lapangan pekerjaan, " jelasnya. 

Local Aminat sendiri mengelolah pangan lokal berupa jagung dan umbi-umbian, baik untuk singkong, Ubi jalar ungu, Ubi jalar kuning serta jagung. 

"Di desa Bonleu komoditi unggulan itu berupa singkong dan Ubi jalar. Masyarakat disana ketika menyebutkan Ubi, stigma mereka itu makanan ternak babi saja, padahal Ubi punya nilai ekonomi apalagi kalau diolah dan di jual. Namun tidak berpikir sampai kesitu, " ungkap Yanes. 

Bersama sembilan orang rekan kerjanya di kelompok Local Aminat, umbi-umbian sebagai bahan utama tersebut mereka peroleh dari petani di Desa Bonleu, dan mengolahnya menjadi kripik Ubi ungu, kripik Ubi kuning, Balado singkong, dan carang mas Ubi kuning. 

"Modal awal kami didukung oleh Dana Desa, dan juga telah mengikuti pelatihan dari Dinas Pariwisata. Hal ini awalnya karena Desa Bonleu sendiri ada beberapa spot yang rencananya dikembangkan menjadi tempat wisata, sehingga kami juga dirangkul untuk dapat menyediakan makanan khas Bonleu, sebagai oleh-oleh wisata kedepan, " jelasnya. 

 

Baca juga: DPRD Manggarai Barat Khawatir Pembangunan Bisa Rusak Pulau Padar

 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved