Unika Santu Paulus Ruteng

Sambut Mahasiswa KKN Tematik Unika Ruteng, Camat Wae Ri’i: Mereka Bisa Bantu Kami Atasi Stunting

“Kami atas nama pemerintah kecamatan Wae Ri’i dan seluruh masyarakat sangat berterima kasih

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-HUMAS UNIKA RUTENG
MAHASISWA KKN - Pemerintah Kecamatan Wae Ri’i menyambut kedatangan mahasiswa KKN Tematik 2025 Unika St. Paulus Ruteng pada Selasa, 19 Agustus 2025. Camat Wae Ri’I, Wilhelmus Patrick Ndendong, SE., menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa ini memberi kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan stunting, sanitasi, serta bidang pertanian, peternakan, pendidikan, dan kesehatan. 

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Pemerintah Kecamatan Wae Ri’i menyambut kedatangan mahasiswa KKN Tematik 2025 Unika St. Paulus Ruteng pada Selasa, 19 Agustus 2025. 

Camat Wae Ri’I, Wilhelmus Patrick Ndendong, SE., menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa ini memberi kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan stunting, sanitasi, serta bidang pertanian, peternakan, pendidikan, dan kesehatan.

Camat yang akrab disapa Pak Patrick itu juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak kampus dan mahasiswa yang telah hadir di tengah masyarakat.

“Kami atas nama pemerintah kecamatan Wae Ri’i dan seluruh masyarakat sangat berterima kasih atas turunnya mahasiswa KKN Tematik” ungkap Camat Patrick.

 

Baca juga: Rektor Unika Santu Paulus Ruteng: KKN Wadah Kolaboratif Pembangunan Berbasis Masyarakat

 

 

Ia berharap agar kehadiran adik-adik mahasiswa dapat membantu masyarakat, khususnya dalam penanganan stunting dan juga sanitasi.

Mahasiswa Ditempatkan di 17 Desa

Mahasiswa KKN Tematik 2025 akan ditempatkan di seluruh desa di Kecamatan Ware Ri’i.  Masing-masing desa akan menerima 6–8 mahasiswa untuk melaksanakan program sesuai tema KKN tahun ini.

“Di Kecamatan Wae Ri’i  ini ada 17 desa, terdiri dari 6 desa di bagian timur dan 11 desa di bagian barat,” jelas Patrick.

Akademisi Diharapkan Bantu Pemerintah Tangani Stunting

Camat Patrick menilai keterlibatan mahasiswa sebagai tenaga akademis akan sangat membantu pemerintah daerah yang terbatas dalam sumber daya manusia.

“Menurut saya, keterlibatan adik-adik mahasiswa ini sangat-sangat membantu. Karena tenaga dari pemerintah untuk menangani gizi dan stunting memang sangat terbatas” jelasnya. 

Ia Juga Menyampaikan kiranya Mahasiswa bisa mendampingi masyarakat dalam pemberian makanan tambahan untuk balita stunting dan mengedukasi soal sanitasi.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved