Konflik Perbatasan Timor Leste

Cerita Korban Penembakan oleh Warga Timor Leste di TTU, Paulus: Mereka Langsung Tembak

Korban penembakan mengaku ditembak oleh seorang Unidade Patrullamentu Fronteira (UPF) Timor Leste di TTU NTT.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM
CERITA - Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Paulus Taek Oki (69) yang menjadi korban penembakan oleh Unidade Patrullamentu Fronteira (UPF) Negara Timor Leste, menceritakan kejadian kepada media Selasa (26/8/2025). 

"Mereka datang langsung tembak. Tidak omong bagaimana-bagaimana. Senjata itu mereka pegang. Tembak kita di situ di kita punya wilayah itu," ungkapnya.

Saat itu, Paulus dan warga yang lain sedang berada di lereng bukit. Sedangkan UPF dan Warga Timor Leste berada di puncak bukit tersebut. Sementara Paulus berada pada barisan paling belakang dari masyarakat.

Usai ditembak oleh UPF Timor Leste, kata Paulus, masyarakat kemudian melempar batu ke arah mereka. Beberapa orang warga juga terlibat perkelahian jarak dekat dengan UPF Timor Leste.

Ia mengaku tidak merasakan sakit luar biasa usai ditembak. Paulus masih sempat menggerakkan tangannya usai peluru menembus kulitnya.

Usai ditembak, ia kemudian diantar oleh anaknya dan beberapa orang warga ke Puskesmas Inbate untuk menerima perawatan medis.

Menurutnya, tanah tersebut merupakan warisan leluhur Desa Inbate. Sejak zaman Belanda, diakui bahwa tanah tersebut merupakan tanah milik warga setempat. 

Selama ini, masyarakat mengolah lahan tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat menolak pembangunan patok perbatasan oleh pihak Timor Leste di atas tanah milik mereka.

"Dia melarang itu, kita tidak mau, mau jual kami punya negara, kami tidak mau. Saat itu kami sendiri. Tidak ada polisi (Indonesia), tidak ada tentara (Indonesia) "kata Paulus. (bbr)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved