Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Hari Ini Rabu 27 Agustus 2025, Bersaksi Melawan Diri Sendiri

Mari simak renungan hari ini Rabu 27 Agustus 2025. Tema renungan hari ini bersaksi melawan diri sendiri. 

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD.Mari simak renungan hari ini Rabu 27 Agustus 2025. Tema renungan hari ini bersaksi melawan diri sendiri.  

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam bacaan pertama 1 Tesalonika 2:9-13, Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika tentang bagaimana ia dan rekan-rekannya telah bekerja keras siang dan malam agar tidak menjadi beban bagi siapa pun di antara mereka. Ia menekankan bahwa mereka memberitakan Injil Allah kepada mereka dengan tidak bercacat dan tidak bercela. Mereka memperlakukan setiap orang di antara mereka sama seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya, menasihati, mendorong, dan meminta mereka untuk hidup layak di hadapan Allah, yang memanggil mereka ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Kisah ini menunjukkan pentingnya kerja keras, ketulusan, dan keteladanan dalam pelayanan. Dan dalam Injil Matius 23:27-32, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena kemunafikan mereka.

Ia berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan." Kecaman Yesus terhadap orang-orang Farisi dan ahli Taurat menyoroti pentingnya pertobatan dan pengakuan dosa.

Kita tidak dapat menyembunyikan dosa-dosa kita di balik penampilan luar yang saleh. Sebaliknya, kita harus jujur mengakui kesalahan kita dan berbalik kepada Allah dengan hati yang tulus. Santa Monika adalah contoh nyata dari seseorang yang menghidupi ajaran Yesus ini. Ia berjuang selama bertahun-tahun untuk pertobatan putranya, Agustinus, yang hidup dalam dosa dan kesesatan.

Monika tidak pernah menyerah dalam doanya dan terus-menerus memohon kepada Allah untuk mengubah hati Agustinus. Akhirnya, doanya dijawab, dan Agustinus bertobat dan menjadi salah satu santo terbesar dalam sejarah Gereja. Kesetiaan dan ketekunan Monika dalam doa adalah inspirasi bagi kita semua. Refleksi kita adalah tentang Kejujuran: Apakah kita jujur terhadap diri sendiri dan terhadap Allah tentang dosa-dosa kita? Apakah kita mencoba untuk menyembunyikan kesalahan kita, ataukah kita berani untuk mengakuinya dan mencari pengampunan?

Pertobatan: Apakah kita bersedia untuk bertobat dan mengubah jalan hidup kita? Apakah kita membiarkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita dan memimpin kita menuju kekudusan? Doa: Santa Monika adalah seorang pendoa yang tak kenal lelah. Apakah kita menjadikan doa sebagai bagian penting dari hidup kita? Apakah kita berdoa untuk orang-orang yang kita kasihi, terutama mereka yang jauh dari Allah?

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: hari ini, marilah kita merenungkan panggilan untuk hidup dalam kejujuran, pertobatan, dan doa. Kedua, semoga kita diberi keberanian untuk bersaksi melawan diri sendiri dan mengakui dosa-dosa kita, serta untuk mengikuti teladan Santa Monika dalam kesetiaan dan ketekunan. Ketiga, mari kita berdoa agar kita selalu terbuka untuk menerima kasih dan kebenaran Kristus, dan menjadi saksi yang hidup bagi-Nya di dunia ini.(sumber iman katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved