Usai mengikuti ujian, Elisabeth bersama beberapa keluarganya menemui Kepala BKD Flores Timur, Rufus Koda Teluma.
Pihak keluarga sempat meluapkan kekecewaannya dan meminta bertemu langsung dengan panitia BKN.
"Kalau human eror kami terima.Tapi ini oknum panitia yang malah mengarahkan agar lanjut kerjakan soal. Seharusnya dia cek ulang kondisi komputernya. Kami mau ketemu langsung oknum itu, karena Ini terkait nasib orang," tegas salah satu keluarga.
Meski demikian, niat keluarga itu tak dilayani. BKN malah meminta BKD Flores Timur memberi penjelasan ke keluarga CPNS.
Baca juga: Warga Desa Nawokote di Flores Timur Tempati Tenda Pasca Longsor Gunung Lewotobi
"BKN meminta kami menjelaskan. Sesuai SOP yang disampaikan, peserta yang merasa dirugikan silahkan melakukan pengaduan kepada panitia seleksi nasional (Panselnas). Karena itu prosedur yang sudah ada. Pengaduan secara tertulis untuk selanjutnya dapat jawaban dari Panselnas," kata Kepala BKD Flores Timur, Rufus Koda Teluma dihadapan Elisabeth dan keluarganya.
Menurut dia dalam tahapan seleksi CPNS 2021, BKD menyiapkan 100 unit komputer dengan lima unit cadangan dan semuanya dalam kondisi baik.
Saat proses ujian, lanjut dia, panitia seleksi daerah tidak punya kewenangan masuk ke dalam ruangan ujian. Yang berada di dalam ruangan ujian, hanya pihak BKN.
"Kita jangan dulu mengambil kesimpulan bahwa perangkat komputer eror. Karena perangkat yang disiapkan itu ready dan dalam kondisi baik dari hari pertama sampai sekarang. Sebelum dipakai sudah diverifikasi semua dan disegel. Kita tidak bisa katakan ada eror. Karena kita semua ada di luar. Area itu bukan areanya kami. Kronologisnya seperti apa kami tidak tau. SOP-nya sudah seperti itu," tutupnya.
Baca juga: Gratis Rapid Antigen untuk Seleksi CPNS dan PPK di Flores Timur