Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Sebanyak 9 orang mahasiswi Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta mendapat sosialisasi Kopdit Pintu Air dari pengurus KSP Kopdit Pintu Air KCP Yogyakarta.
Sosialisasi dilaksanakan di Jalan Nuri, kawasan Jombor Kidul, Yogyakarta, Kamis, 3 Februari 2022 lalu.
Ketua komite KSP Kopdit Pintu Air KCP Yogyakarta, Guido Abong, menjelaskan seputar visi dan misi KSP Kopdit Pintu Air, produk-produk, serta program Dana Talangan SPP/DPP Dari KCP Yogyakarta bagi mahasiswa yang mengalami keterlambatan pengiriman uang kuliah dari orang tua atau instasi yang membiayai mereka.
Sedangkan rekannya , Katarina Lin Inagetan, yang sehari-hari bertugas sebagai pejabat kasir, menjelaskan tentang syarat-syarat dan cara mendaftar menjadi anggota Kopdit Pintu Air.
Baca juga: Aset KSP Kopdit Pintu Air Cabang Mbay di Nagekeo 47 Miliar
Kesembilan mahasiswa yang mendapatkan Sosialisasi tentang KSP Kopdit Pintu Air tersebut berasal dari Kabupaten Ngada, Angelina Muliawati, Natalia Suryanti, Fransiskan Paulina Watu, Roslin Watu, dan Santi Ngeni.
Dari Nagekeo, Florentia Weni, dan Fridolin Bupu. Atambua, Angrita Krisensonya Bia, dan dari Kabupaten Kulonprogo DIY Agustina Puji Astuti. Mereka semua merupakan mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah, yang sebelumnya bernama Bidik Misi. Ketika di tanya berapa besar beasiswa yang diterima, serta kapan beasiswa mereka dikirim, mereka menjawab 6 bulan sekali dan besarnya 4.200.000 untuk program lama (Bidik Misi), dan 6.000.000 untuk program baru 2022 (KIP Kuliah).
Guido, demikian panggilan akrab dari ketua komite KSP Kopdit Pintu Air KCP Yogyakarta, menjelaskan KSP Kopdit Pintu Air tidak melulu berbicara tentang uang tetapi juga yang terpenting membangun sikap hemat para anggota. Sikap hemat dibangun melalui kewajiban dan disiplin menabung di koperasi.
Sikap hemat juga dapat dibangun dengan membuat perencanaan keuangan yang tepat, di mana tabungan bukan diambil dari sisa uang belanja, tetapi dari pendapatan sebelum dibelanjakan.
"Mustahil orang bisa meraih kesejahteraan tanpa perencanaan keuangan yang matang dan disiplin menabung ", lanjut Guido.
Penegasan Guido ini dikuatkan lagi oleh pengalaman Lusia Agnes, seorang mantan biarawati asal Toda Ngada, yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut.
Menurut Agnes, banyak koperasi di Mataloko masih banyak memberi pinjaman untuk tujuan konsumtif, termasuk untuk pesta adat kematian.
Baca juga: KSP Kopdit Pintu Air Cabang Sidoarjo Bantu Pasien Yang Melahirkan
Agnes menceritakan pengamatannya bahwa ada keluarga yang membunuh babi sampai 20 ekor untuk anggota keluarga yang meninggal.
"Lebih baik saat masih hidup potong babi beri makan anggota keluarga itu daripada saat meninggal baru potong babi. Orang yang meninggal tidak dapat apa-apa," kata Agnes dalam logat Ngada yang kental.
Sementara itu, Pejabat Kasir, Ina, demikian panggilan akrab Katarina Lin Inagetan, menjelaskan kepada ke 9 mahasiswi bahwa untuk menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air sangat mudah.